Kisah Pemilik PO Karyajasa, Berawal dari Sales Bangunan Ditertawakan Bikin Bus Pariwisata
“Bagi kita standar pelaynan itu adalah kita harus pegang komitmen. Misal, saya sudah terima order Jogja-Tawangmangu yang ongkosnya kecil, tiba-tiba ada konsumen lain yang butuh Jogja-Bali selama 5 hari yang ongkosnya lebih gede, tetap saya akan ambil yang pertama. Jadi kalau pesan di kita, pasti akan dapat bus kita, bukan dari rekanan,” ucapnya.
Wibisono mengungkapkan persaingan di transportasi darat sangat ketat, sehingga tak ingin mengecewakan pelanggan. Sebab, bila meminta bantuan dari PO lain, bisa diberikan bus terburuk dengan tujuan agar konsumen kecewa.
Untuk tetap eksis di usia yang tak muda lagi, Wibisono juga tak segan belajar dari pengusaha lebih muda. Menurutnya, setiap pengusaha harus terbuka agar bisa bersaing dengan pendatang baru yang menawarkan pelayanan maksimal.

“Zaman dahulu saya dan Pak Hasan itu sering berkata anak itu harus belajar kepada orang tua untuk bisnis. Tapi, zaman sekarang sebenarnya terbalik. Jadi kalau orang tua ingin bisnisnya eksis, harus belajar ke yang muda,” katanya.
Editor: Ismet Humaedi