Francesco Bagnaia Tak Panik meski Posisi di Puncak Klasemen Terancam
Selain itu, pembalap berusia 26 tahun tersebut merasa perebutan gelar juaranya dengan jagoan Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, di MotoGP 2022 lalu lebih sengit dan menghadirkan lebih banyak tekanan.
Sebab dia harus mengejar ketertinggalan 90 poin untuk mempersembahkan titel kelas utama perdana sepanjang sejarah Ducati.
Yang jelas, Bagnaia saat ini lebih tenang karena tahu apa yang dibutuhkan ketika dalam posisi tertekan. Dia pun ingin terus fokus menjalani balapan demi balapan yang tersisa musim ini untuk mempertahankan gelar juaranya.
“Tahun lalu pastinya lebih intens. Itu tentang gelar yang telah ditunggu Ducati selama 15 tahun dan segalanya berbeda. Sekarang saya tahu betul bahwa kami bisa memperjuangkan kemenangan jika semuanya baik-baik saja. Dan jika kami mengalami momen buruk, kami masih bisa finis di posisi kedua atau ketiga,” jelas murid Valentino Rossi itu.
“Itu sangat penting bagi kami. Kami hanya perlu berkonsentrasi pada apa yang harus kami lakukan. Saya yakin kami selalu bisa kompetitif. Saya tidak terlalu mengkhawatirkan hal itu saat ini dan saya tidak ingin merasakan tekanan apa pun saat ini,” ucapnya.
Perjuangan Bagnaia untuk mempertahankan posisinya di puncak klasemen pun berlanjut pada akhir pekan ini di MotoGP Jepang 2023. Sprint di Sirkuit Motegi akan digelar pada Sabtu (30/9/2023) pukul 13.00 WIB dan dilanjutkan dengan balapan utama keesokan harinya pada jam yang sama.
Editor: Reynaldi Hermawan