Sejarah Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis, Ajang Pemanasan Sebelum Olimpiade

Kejuaraan Dunia ini pada dasarnya tergolong baru. Sangat kontras bila dibandingkan dengan Olimpiade yang dilakukan sejak 1896, All England pada tahun 1899, dan Piala Thomas dan Uber di tahun 1940-an.
Namun, BWF menyebut kejuaraan dunia bulu tangkis ini berkembang sangat pesat setiap edisinya. Pada edisi ke-20 nya, jumlah atlet yang berpartisipasi dalam kejuaraan dunia bulu tangkis sangat fantastis, yakni mencapai 345 orang dari 17 asosiasi anggota.
Berbagai stasiun televisi menyiarkan pertandingan demi pertandingan ke seluruh dunia. Denmark, menjadi negara pertama yang menjadi juara umum pada kejuaraan dunia bulu tangkis tahun 1977 yang dilangsungkan di Malmo, Swedia.
Dari lima gelar yang dipertandingkan, Denmark menyabet tiga gelar di antaranya dan Lene Koppen berhasil menjadi bintang dengan menjadi pemain penyabet dua gelar sekaligus, yakni di sektor ganda campuran serta tunggal putri.
Kejuaraan ini didesain dengan waktu tiga tahun sekali. Tujuannya, untuk mengisi jeda kosong antara gelaran piala Thomas dan Uber yang dilakukan dua tahun sekali. Namun, setelah edisi ketiganya, kejuraan ini diubah menjadi dua tahunan, hingga akhirnya menjadi setiap tahun.
Untuk juara umum, China masih mendominasi dengan total 67 gelar juara sejak penyelenggaraan kejuaraan dunia ini. Sementara, Indonesia berada di peringkat kedua dengan 23 gelar dan disusul Denmark pada peringkat ketiga.
Tahun ini Kejuaraan Dunia BWF digelar di Tokyo, Jepang pada 22 sampai 28 Agustus 2022. Tokyo Metropolitan Gymnasium akan menjadi arena pertarungan pemain top dunia, seperti Viktor Axelsen, Anthony Sinisuka Ginting, Akane Yamaguchi, termasuk ganda putra nomor wahid dunia, Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya.
Editor: Reynaldi Hermawan