13 Pelanggaran yang Tidak Sopan dalam Permainan Sepak Bola, Jangan Lakukan Hal Ini

JAKARTA, iNews.id - Sejumlah pelanggaran yang tidak sopan dalam permainan sepak bola harus diperhatikan dan perlu dihindari setiap pemain. Pelanggaran semakin pantas mendapatkan hukuman dari wasit ketika dilakukan secara sengaja terhadap pemain lain.

Terjadinya pelanggaran dalam sebuah permainan, khususnya sepak bola sejatinya adalah hal yang wajar dan biasa terjadi. Namun, setiap permainan tentunya diharapkan berjalan dengan fair play.

Baca Juga

Timnas Indonesia U-17 Harap-Harap Cemas Usai Menang atas Honduras, Tunggu Nasib Lolos 32 Besar Piala Dunia U-17 2025

Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) telah mengatur regulasi terkait pelanggaran dalam sepak bola. Hal itu tertuang dalam IFAB Law of the Game 2022-2023 pada Law 12: Fouls and Misconduct.

Aturan tersebut jelas dan secara rinci menerangkan mengenai aturan main dan segala jenis pelanggaran serta hukumannya. Pelanggaran-pelanggaran ringan akibat kecerobohan, aksi sembrono atau menggunakan kekuatan berlebihan biasanya akan mendapatkan tendangan bebas langsung, kecuali di kotak penalti.

Baca Juga

Tilang Elektronik Rekam 12.000 Pelanggaran per Hari di DKI Jakarta

Namun, pelanggaran fatal dan tidak sopan tak cuma soal kontak fisik yang disengaja saja. Berikut adalah sejumlah pelanggaran tak pantas yang dirangkum iNews.id, Senin (30/1/2023).

13 Pelanggaran yang Tidak Sopan dalam Permainan Sepak Bola:

1. Sengaja menendang atau mencoba menendang lawan.
2. Sengaja menjegal untuk menjatuhkan atau mencoba menjatuhkan lawan dengan
cara berbahaya. Misalnya menggunakan gerakan menggunting atau dengan
mendorong lawan dari depan atau belakang.
3. Menyerang lawan dengan kasar dan membahayakan meski tak ada bola atau bola
sudah berlalu.
4. Melakukan tindak kekerasan yang tidak semestinya, misalnya memukul atau
mencoba memukul lawan.
5. Meludahi lawan, wasit, atau official.
6. Memegang anggota tubuh atau menarik pakaian seorang lawan dengan sangat
kasar.

Baca Juga

Puluhan Korban Pelanggaran HAM Berat Gelar 16 Tahun 'Aksi Kamisan'