Kisah Andi Ramang, Legenda Timnas Indonesia yang Dibuat Film Dokumenter FIFA: Mitos Penduduk Sulawesi Selatan
 
                 
                Tak hanya dikenang sebagai pemain legendaris, kehebatan Ramang bahkan sampai diselimuti mitos oleh masyarakat Sulawesi Selatan. Dalam dokumentasi FIFA, terdapat sejumlah mitos lokal atau folklore tentang seorang Andi Ramang.
Ada yang menyebut bahwa kehebatan Ramang diperoleh dari ilmu yang dititiskan orang bersorban yang ditemuinya di pantai saat bermain bola. Selain itu, ada juga mitos yang menyebut bahwa kehebatan Ramang diperoleh dari tersambar petir saat main bola di kala hujan.
Kendati demikian, hal-hal di luar nalar yang terlanjur menjadi cerita rakyat itu disanggah oleh sejarawan Anhar Gonggong. Ia menegaskan, kepiawaian Ramang dalam mengolah bola adalah alami dan semata-mata karena kerena bakat dan kerja kerasnya.
"Orang dulu, kalau ada istilah bugisnya adalah 'Malego', mempermainkan bola, dan Ramang sangat pandai seperti itu," kata Anhar Gonggong.
"Kalau ada yang mengatakan dia punya jampi-jampi dan dia bisa seperti itu, enggak. Menurut saya itu berlebihan," tegasnya.
Sayang, karier Ramang berakhir tak begitu manis. Ia kecewa dan mengundurkan diri dari Timnas karena namanya dituding tersandung masalah kasus suap. Padahal, namanya sama sekali tidak pernah terbukti terlibat.
Hingga akhir hayatnya, Ramang hidup sederhana dan menutup usia pada 26 September 1987. Film yang dibuat oleh FIFA setidaknya menjadi kehormatan sendiri untuk Ramang yang selama ini seolah minim apresiasi.
Editor: Komaruddin Bagja