Profil dan Biodata Pratama Arhan, Bek Timnas Indonesia yang Bikin Pelatih Curacao Terkesan

Profil dan Biodata Pratama Arhan

Pratama Arhan lahir di Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah  pada 21 Desember 2001. Pemain dengan nama lengkap Pratama Arhan Alif Rifai beragama Islam. Saat ini Arhan sudah memiliki kekasih bernama Marsella Aprilia. 

Baca Juga

Muhammad Ferrari Debut di Timnas Indonesia Senior: Bersyukur Bela Negara dengan Pemain Hebat

Arhan juga merupakan mahasiswa semester 3 di Udinus jurusan ekonomi manajemen. Berkat prestasinya, Arhan diberikan beasiswa hingga S2. Namun, Arhan memiliki impian untuk berkarier sepak bola di luar negeri. Pratama Arhan memulai karir sepak bola dengan bergabung dengan klub pemuda SSB Putra Mustika. Ia juga sempat bergabung dengan klub pemuda SSB Terang Bangsa dan PSIS Semarang.
Karir Sepak Bola Pratama Arhan

Pratama Arhan mulai berkarier bersama dengan tim liga 1 PSIS Semarang pada 1 Januari 2020. Memulai debutnya bersama tim PSIS Semarang pada kompetisi Piala Menpora 2021. Setelah sukses bersama PSIS Semarang, pada 16 Februari 2022 Pratama Arhan diboyong tim profesional Jepang Tokyo Verdy dengan status bebas transfer.  

Arhan memiliki nilai plus yaitu fullback serba bisa, tak heran jika Tokyo Verdy tertarik dengan Pratama Arhan. Menurut keterangan laman Transfermarkt, pesepakbola berusia 20 tahun itu memiliki nilai pasaran dengan harga 325 ribu euro atau setara Rp 5,26 miliar.

Meski belum melakukan debut, namun dengan masuknya Arhan membuat tim liga 2 jepang ini jumlah followersnya naik drastis.

Pratama Arhan menjadi kebanggan dikarenakan pada kompetisi Piala Menpora 2021, ia mendapatkan penghargaan sebagai pemain termuda terbaik. Selain itu, Pratama Arhan bersama dengan Tim Nasional Indonesia berhasil meraih posisi runner – up Kejuaraan AFF 2020.

Itu dia profil dan biodata Pratama Arhan, pemain muda terbaik kesayangan pelatih Shin Tae-yong. Dia diharapkan bisa menunjukkan bakatnya dengan maksimal pada ajang-ajang yang diikuti Timnas Indonesia berikutnya.

Editor: Dimas Wahyu Indrajaya