PSSI Gelar Sertifikasi Lisensi D Sepak Bola Nasional di Kudus, Biaya Super Terjangkau!

Coach Hanafing, tokoh utama dalam sertifikasi ini, menekankan bahwa lisensi D adalah langkah pertama yang vital bagi siapa pun yang ingin serius menekuni dunia kepelatihan.
“Lisensi D adalah pintu masuk bagi siapa pun yang ingin serius berkarier di dunia kepelatihan sepak bola. Melalui kursus ini, para peserta dibekali pondasi dasar agar bisa melatih sesuai standar PSSI, sehingga nantinya para pemain usia dini yang mereka latih mendapatkan bimbingan yang benar sejak awal. Karena pelatih hebat akan melahirkan pemain yang hebat pula,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa teknik dasar menjadi fokus utama bagi pelatih usia dini, yaitu: passing, control, dribbling, running with the ball, heading, dan scoring.
Biasanya, sertifikasi lisensi D memerlukan biaya hingga Rp3 juta. Namun kali ini, peserta cukup membayar hanya Rp750.000, berkat dukungan Djarum Foundation dan MilkLife. Ini merupakan kesempatan langka bagi para pelatih lokal yang ingin meningkatkan kualitas tanpa terbebani biaya tinggi.
“Biasanya biaya lisensi sangat mahal dan sulit dijangkau. Kalau ini harga terjangkau murah untuk ilmu yang sangat mahal. Dengan adanya program ini, kami bisa belajar langsung dari instruktur PSSI,” ujar Just Nurkha Habibi, guru olahraga dari SD Muhammadiyah Birrul Walidain.
Ia berharap bisa menerapkan ilmu yang diperoleh untuk membimbing muridnya bermain sepak bola dengan lebih baik dan disiplin. Ia juga berharap program ini berkelanjutan hingga ke lisensi C.
Inisiatif ini tak hanya menyasar sepak bola pria, tetapi juga mendukung perkembangan sepak bola putri Indonesia. Teddy Tjahjono menegaskan bahwa program ini mendukung visi besar untuk menciptakan ekosistem sepak bola yang sehat, inklusif, dan berkelanjutan.
“Kami berharap para pelatih yang mengikuti sertifikasi ini dapat menularkan ilmu yang didapatkan kepada anak didiknya. Dengan semakin banyak pelatih berlisensi, ekosistem sepak bola di daerah akan berkembang lebih sehat dan berkelanjutan, termasuk dalam mendukung pertumbuhan sepak bola putri yang kini juga semakin mendapat perhatian,” tambah Teddy.
Editor: Reynaldi Hermawan