Digempur Media Baru, Industri Penyiaran Tanah Air Perlu Beradaptasi dengan Tren
“Yang kedua kita harus meningkatkan engangement kepada pemirsa. Bagaimana mendapatkannya kita menggunakan media sosial, media baru, untuk mendapatkan feedback dari pemirsa akan konten-konten yang kita tayangkan. Demikian pula kita menggunakan media sosial untuk mempromosikan program-program yang akan kita tayangkan ke depannya,” tuturnya.
Strategi selanjutnya yakni konten-konten di televisi maupun radio harus mulai bisa dinikmati di multi platform, yang bisa diakses dengan mudah oleh penonton di manapun dan kapanpun. Pasalnya, kata Neil, saat ini Indonesia didominasi oleh penonton yang bisa dibilang ‘melek’ digital.
“Dan yang terakhir, konten-konten yang ada di televisi dan radio itu harus bisa dinikmati di multi platform ya, kapanpun dan dimanapun. Jadi bukan hanya di TV, bisa di streaming, bisa di gadget, bisa di laptop dan seterusnya. Bisa dinikmati kapan saja, dimana saja,” tuturnya.
“Karena apa? Karena 57% dari masayrakat Indonesia itu adalah milenial. Mereka itu digital native. Mereka kalau mau nonton konten suka-suka mereka, waktunya, dimana, dan seterusnya. Nah penyiaran harus bisa mengcounter itu,” tutupnya.
Editor: Dini Listiyani