Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Berkas Dilimpahkan, Nadiem Makarim Salam Hormat ke Guru di Hari Pahlawan
Advertisement . Scroll to see content

Spesifikasi Laptop Chromebook yang Jadi Sorotan dalam Kasus Nadiem Makarim 

Jumat, 05 September 2025 - 15:20:00 WIB
Spesifikasi Laptop Chromebook yang Jadi Sorotan dalam Kasus Nadiem Makarim 
Spesifikasi Laptop Chromebook  (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Spesifikasi Laptop Chromebook sempat menjadi sorotan publik Indonesia, terutama ketika nama Nadiem Makarim, mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, terseret dalam kontroversi pengadaan perangkat ini untuk sekolah. Proyek besar yang menelan anggaran hingga triliunan rupiah itu menimbulkan perdebatan: apakah spesifikasi Chromebook benar-benar sesuai dengan kebutuhan siswa, atau justru menimbulkan masalah baru di lapangan?

Pada awal September 2025, Kejaksaan Agung resmi menetapkan Nadiem Makarim sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan Chromebook. Ia bahkan ditahan selama 20 hari ke depan. Nadiem diduga terlibat dalam penyalahgunaan kewenangan dan persekongkolan penentuan spesifikasi yang hanya menguntungkan satu produk tertentu. 

Nilai proyek ini disebut mencapai hampir Rp10 triliun, dengan potensi kerugian negara sekitar Rp2 triliun. Status hukum ini sontak mengguncang publik, mengingat Nadiem selama ini dikenal sebagai tokoh muda yang membawa semangat reformasi pendidikan melalui digitalisasi sekolah.

Latar Belakang Kasus: Proyek Chromebook


Program pengadaan Chromebook muncul di masa pandemi COVID-19, saat pembelajaran jarak jauh menjadi keharusan. Pemerintah menyalurkan lebih dari satu juta unit ke puluhan ribu sekolah, dengan harapan mendukung digitalisasi pendidikan. Namun, proyek ini kemudian dipersoalkan karena diduga terjadi persekongkolan dalam penentuan spesifikasi hingga potensi kerugian negara.

Nadiem sendiri menegaskan bahwa pengadaan dilakukan untuk mempercepat transformasi pendidikan di tengah krisis. Ia menyebut hampir seluruh perangkat telah diterima sekolah, dan mayoritas digunakan untuk kegiatan belajar.

Apa Itu Chromebook?

Chromebook adalah laptop berbasis Chrome OS, sistem operasi ringan besutan Google. Berbeda dengan laptop Windows atau macOS, perangkat ini dirancang untuk bekerja dengan aplikasi berbasis web dan layanan cloud. Chromebook cocok untuk kebutuhan dasar seperti mengetik, browsing, mengakses Google Docs, hingga platform pembelajaran daring.


Spesifikasi Laptop Chromebook


Spesifikasi laptop Chromebook yang dibagikan ke sekolah umumnya berada di kelas entry-level. Inilah beberapa spesifikasi umum yang menjadi perbincangan:

  • Prosesor: Intel Celeron atau MediaTek, kategori prosesor hemat daya.
  • RAM: 4 GB, cukup untuk aktivitas dasar namun terbatas untuk multitasking berat.
  • Penyimpanan: 32–64 GB eMMC, dengan opsi penyimpanan cloud Google.
  • Layar: 11,6 inci HD, beberapa model dilengkapi layar sentuh.
  • Baterai: Bertahan 8–12 jam, cocok untuk aktivitas belajar seharian.
  • Port: USB-C, USB 3.0, jack audio, dan pembaca kartu memori.
  • Bobot: Sekitar 1,1–1,3 kg, ringan untuk dibawa siswa.

Selain itu, beberapa model Chromebook kelas menengah hingga premium tersedia dengan RAM 8 GB, penyimpanan SSD, serta layar sentuh convertible, namun harga lebih tinggi dan tidak banyak digunakan dalam proyek pemerintah.


Kelebihan Chromebook untuk Pendidikan

Meskipun dianggap “rendah spesifikasi”, Chromebook sebenarnya memiliki sejumlah keunggulan yang relevan dengan pendidikan dasar:

  • Harga relatif murah, sehingga bisa menjangkau lebih banyak sekolah.
  • Mudah digunakan, cocok untuk siswa yang baru belajar komputer.
  • Terintegrasi dengan Google Workspace, mendukung kolaborasi guru dan murid.
  • Baterai tahan lama, memudahkan pembelajaran tanpa sering mengisi daya.
  • Keamanan sistem tinggi, dengan update otomatis dan perlindungan malware.


Kritik terhadap Pengadaan Chromebook


Beberapa kritik muncul terkait pengadaan ini. Pertama, harga dianggap tidak transparan karena nilai satuan per unit dinilai lebih tinggi dibandingkan harga pasaran. Kedua, spesifikasi laptop Chromebook yang diberikan terlalu rendah untuk mendukung pembelajaran jangka panjang, terutama di SMK atau sekolah vokasi yang memerlukan software lebih berat.

Ketiga, keterbatasan infrastruktur internet di berbagai daerah membuat Chromebook tidak berfungsi optimal. Chromebook sangat bergantung pada koneksi online, sehingga di wilayah dengan jaringan lemah, fungsinya terbatas.

Keempat, ada dugaan bahwa penentuan spesifikasi perangkat sengaja diarahkan hanya untuk satu produk tertentu, sehingga menutup persaingan yang sehat.

Spesifikasi Laptop Chromebook yang digunakan dalam program pemerintah memang cukup untuk kebutuhan dasar pembelajaran, namun masih menyisakan banyak catatan kritis. Kasus Nadiem Makarim menunjukkan bahwa transparansi, kesesuaian spesifikasi, serta pemerataan infrastruktur adalah kunci agar kebijakan digitalisasi pendidikan benar-benar berdampak positif.

Editor: Komaruddin Bagja

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut