Khawatir Rugikan Perusahaan, Apple Bunuh iMessage untuk Android
CUPERTINO, iNews.id - Apple sempat dikabarkan akan mengeluarkan aplikasi perpesanan iMessage dari iOS dan menghadirkan ke Android. Namun, rencana tersebut harus terkubur.
Membawa iMessage ke Android mungkin ada saatnya. Tapi, seperti terungkap dalam dokumen yang digunakan oleh Epic Games dalam gugatan terkait Fortnite terhadap Apple, eksekutif pembuat iPhone mematahkan pemikiran iMessage akan hadir di Android.
Pertempuran hukum antara Epic Games dan Apple membuka persoalan baru yakni iMessage. Dilaporkan Android Police, Jumat (9/4/2021), bukan rahasia lagi Apple mempertahankan sejumlah produk dan layanan untuk mecegah penggunanya melompat ke platform pesaing, tapi hanya sedikit yang berhasil seperti iMessage.
Dalam persiapan untuk uji coba mulai 3 Mei, Epic Games mengajukan ringkasan berisi kutipan yang menunjukkan tim eksekutif Apple membuat keputusan yang disengaja untuk membatasi iMessage ke platform Apple sendiri.
Garis pertanyaan dalam deposisi ditujukan guna mendemostrasikan penggunaan penguncian platform Apple untuk menciptakan monopoli yang membuat pengguna bergantung pada App Store dan sistem pembayaran dalam aplikasi.
Pernyataan tersebut mengutip Eddy Cue (SVP of Internet Software and Services) yang mengakui Apple mampu mengembangkan versi iMessage untuk Android pada awal 2013. Namun, Craig Federighi (SVP of Software Engineering) dan Phil Schiller (SVP of Worldwide Marketing) menyatakan kekhawatiran akan merugikan perusahaan jika menyediakan software.
Komentar tambahan dari karyawan Apple lainnya menekankan iMessage adalah faktor terbesar dalam menjaga orang-orang dalam ekosistem Apple dan menyebutnya sebagai "penguncian yang serius".
Tentu saja, tidak ada batasan teknis yang mencegah Apple mengembangkan iMessage untuk Android. Bahkan kebanyakan orang sudah menganggap ini sebagai keputusan strategis.
Apple tidak pernah berkomentar apakah mereka berencana untuk membangun versi iMessage untuk Android. Tapi, dengan pernyataan ini terbuka, mudah untuk memahami mengapa ada keheningan tentang masalah ini.
Editor: Dini Listiyani