Akses Data Dibuka, Masyarakat Kini Bisa Cek Status Kredit Lewat Aplikasi

JAKARTA, iNews.id – Kemajuan teknologi digital semakin memudahkan masyarakat mendapatkan layanan dan akses data pribadi. Salah satunya pengecekan data debitur dan kredit.
Selama ini masyarakat hanya dapat mengetahui status atau performa pinjamannya melalui BI Checking yang hanya dapat diakses perusahaan pembiayaan atau perbankan. BI Checking sendiri merupakan Informasi Debitur Individual (IDI) Historis yang mencatat lancar atau macetnya pembayaran kredit (kolektibilitas).
Menyikapi itu, IdScore membuka akses BI Cheking untuk individu melalui aplikasi MyIdScore Mobile. Aplikasi tersebut dapat memeriksa informasi keuangan dalam pengecekan informasi debitur hingga credit score.
Direktur Utama IdScore, Yohanes Arts Abimanyu mengatakan, aplikasi ini dirancang untuk membantu individu mengelola rencana keuangan dengan lebih cermat. MyIdScore Mobile memberikan keleluasaan seorang debitur mengakses catatan riwayat kreditnya dan beragam indikator keuangan penting lain, seperti credit score, profil dan identitas, kemungkinan gagal bayar dan profil risiko.
"Melalui MyIdScore Mobile memungkinkan debitur memantau semua data pinjaman melalui perangkat mobile dalam satu aplikasi. Informasi yang ditampilkan aplikasi ini dapat digunakan sebagai indikator awal pengajuan kredit dan mencegah penyalahgunaan data identitas atau fraud," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jumat (10/11/2023).
"Dengan fitur-fitur yang ditawarkan, aplikasi ini membantu debitur mengukur seberapa besar peluang pengajuan kredit disetujui, mencek akurasi data, dan lebih percaya diri dalam menyusun rencana keuangan" kata Abimanyu.
Dia menuturkan ada banyak informasi berguna yang bisa didapatkan oleh para pengguna aplikasi MyIdScore Mobile. Selain bisa mengetahui credit score berbasis data kredit dan data alternatif serta rekam jejak kredit yang ada di berbagai lembaga keuangan, seperti bank, leasing, fintech, pegadaian, koperasi, debitur juga bisa melihat aktivitas pengaksesan data dirinya oleh lembaga keuangan, tunggakan dalam 24 bulan terakhir, tingkat kolektibilitas dan rasio utilisasi fasilitas dibanding limit yang dimiliki.