Apes, Gegara Gunakan ChatGPT untuk Riset Hukum Pengacara Ini Malah Kena Masalah

JAKARTA, iNews.id - ChatGPT menarik perhatian dan menjadi salah satu teknologi paling banyak digunakan saat ini. Seorang pengacara bahkan menggunakan ChatGPT tapi malah berujung apes.
Seperti diketahui, ChatGPT mampu berinteraksi dengan pengguna, memberikan tanggapan dan rekomendasi atas input yang diberikan. Chatbot AI ini juga mampu membantu berbagai tugas seperti memecahkan koda atau menulis esai.
Seiring waktu, kekhawatiran terhadap ChatGPT pun muncul. Banyak pihak menilai chatbot AI kerap berhalusinasi dan menampilkan informasi yang keliru.
Masalahnya, sebagian besar orang menganggap ChatGPT bisa dipercaya memberikan informasi secara faktual dan benar. Oleh karena itu, besar potensi seorang terkena masalah jika mengandalkan informasi ChatGPT tanpa memeriksa tanggapannya.
Hal yang tidak diinginkan pun menimpa seorang pengacara di New York. Menurut laporan BBC, pengacara di New York disidang setelah seorang kolega di perusahaan firma hukumnya menggunakan ChatGPT melakukan penelitian hukum.