Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Doa Buat Bilqis Ciptaan Ayu Ting Ting, Lengkap dengan Liriknya
Advertisement . Scroll to see content

Gunakan Sistem Baru, TikTok Bakal Otomatis Hapus Video Kekerasan

Senin, 12 Juli 2021 - 14:05:00 WIB
Gunakan Sistem Baru, TikTok Bakal Otomatis Hapus Video Kekerasan
Aplikasi TikTok (Foto: Google Play Store)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - TikTok akan menggunakan otomatisasi untuk mendeteksi dan menghapus banyak video yang melanggar kebijakannya. Selama setahun terakhir, layanan ini telah menguji dan mengubah sistem untuk menemukan serta menghapus konten tersebut. 

TikTok akan meluncurkan sistem tersebut di Amerika Serikat dan Kanada selama beberapa minggu depan. Pertama-tama, algoritma akan mencari postingann yang melanggar kebijakan terkait keselamatan anak di bawah umur, kekerasan, konten grafis, ketelanjangan, seks, aktivitas ilegal, dan barang yang diatur.

Jika sistem mendeteksi pelanggaran, mereka segera mencabut video tersebut dan pengguna yang mengunggahnya dapat mengajukan banding. Pengguna juga masih dapat menandai video untuk ditinjau secara manual.

Ulasan otomatis akan "dipesan untuk kategori konten di mana teknologi kami memiliki tingkat akurasi tertinggi," kata TikTok. Menurut TikTok, hanya satu dari 20 video yang telah dihapus secara otomatis adalah positif palsu dan seharusnya tetap ada di platform.

Dikutip dari Engadget, TikTok berharap untuk meningkatkan tingkat akurasi algoritme dan mencatat "permintaan untuk mengajukan banding atas penghapusan video tetap konsisten."

TikTok mengatakan otomatisasi harus membebaskan staf keamanannya untuk fokus pada konten yang membutuhkan pendekatan yang lebih bernuansa, termasuk video yang berisi intimidasi, pelecehan, informasi yang salah, dan ujaran kebencian. 

Yang terpenting, sistem tersebut dapat mengurangi jumlah video yang berpotensi mengganggu yang harus ditonton oleh tim keselamatan, seperti video yang berisi kekerasan ekstrem atau eksploitasi anak. Facebook, misalnya, telah dituduh tidak berbuat cukup untuk melindungi kesejahteraan dan kesehatan mental moderator konten yang ditugaskan untuk meninjau konten yang sering mengganggu.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut