Pengguna Teknologi Digital Rentan Jadi Korban Penipuan Online, Ini Langkah Harus Dilakukan

JAKARTA, iNews.id - Pengguna teknologi digital rentan menjadi korban kejahatan atau penipuan online. Sebab itu, perlu edukasi agar mereka lebih waspada dan cermat dalam memanfaatkan layanan berbasis online. 

Tercatat Indeks Literasi Digital Indonesia 2021 berada pada level “sedang” dengan skor 3,49. Sebab itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi menggelar webinar guna meningkatkan pengetahuan masyarakat pengguna layanan online. 

Baca Juga

WhatsApp Siapkan Fitur Baru, Pengguna Bisa Sembunyikan Status Online

Wuri Nugraeni, founder komunitas blogger Gandjel Rel mengatakan, komunitas digital harus menjadi pemeran utama dalam pencegahan kejahatan dan penipuan online. 

“Sebagai komunitas digital, kita harus bisa menyajikan konten-konten edukasi kepada masyarakat tentang keamanan digital, terutama pada pelaku ekonomi digital. Ini karena pelaku ekonomi digital rentan menjadi korban penipuan online,” kata Wuri, Peran Komunitas Digital dalam Mengembangkan Ekonomi Digital di Indonesia, Kamis (14/7/2022). 

Baca Juga

WhatsApp Siapkan Fitur Sembunyikan Status Online

Di samping itu, dia mengajak pelaku ekonomi digital untuk mengembangkan bisnisnya melalui media digital dengan membuat konten yang berhubungan dengan usaha mereka. 

“Mulai dulu membuat satu konten sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Kalau bisa kita mulai dari sekarang dan lakukan secara konsisten agar memiliki jangkauan luas dan masyarakat jadi mengenal bisnis kita,” ujar Wuri Nugraeni.

Muhammad Faiz Ghifari, founder belajarlagi mengatakan saat ini perkembangan internet dan dunia digital tidak hanya di kota besar tapi juga di desa-desa. Ini menjadi opportunity bagi masyarakat kecil untuk membangun komunitas digital dan memulai mengembangkan startup kecil. 

“Perkembangan ekonomi digital yang pesat harus bisa dimanfaatkan komunitas digital di daerah untuk mengembangkan UMKM agar terhubung dengan dunia digital,” ujar Muhammad Faiz.

Editor: Dani M Dahwilani