Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cloudflare Sempat Ganggu X dan ChatGPT, Apa Aman Sekarang?
Advertisement . Scroll to see content

Peringatan Bos OpenAI ke Pengguna: Jangan Gunakan ChatGPT untuk Hal Penting

Sabtu, 03 Juni 2023 - 09:31:00 WIB
Peringatan Bos OpenAI ke Pengguna: Jangan Gunakan ChatGPT untuk Hal Penting
Peringatan Bos OpenAI ke Pengguna: Jangan Gunakan ChatGPT untuk Hal Penting (Foto:
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - ChatGPT tengah naik daun karena banyak keunggulan yang ditawarkannya. Meski canggih, ada yang tidak boleh dibagikan ke ChatGPT. Ini dia hal yang tak boleh dibagikan ke ChatGPT.  

Di balik kecanggihannya, ChatGPT mempunyai bahaya tersendiri, apalagi terkait pengelolaan data pribadi. Pelanggaran privasi rentan dialami pengguna, sehingga ChatGPT justru dapat menjadi mimpi buruk penggunanya.  

Jika berkaca dari sejumlah kasus, muncul pertanyaan sampai sejauh mana pengguna boleh berbagi informasi dengan ChatGPT? Berikut paparannya sebagaimana dikutip dari Tech Radar.  

CEO OpenAI Sam Altman telah mengakui risiko atas penggunaan ChatGPT. Dia memperingatkan para pengguna, salah jika mengandalkan ChatGPT yang diperuntukan untuk hal penting dan bersifat rahasia. 

Pengguna harus mendekati ChatGPT seperti platform lainnya yakni Facebook atau Twitter. Jika tidak ingin publik membaca rahasia, maka jangan memasukkannya ke ChatGPT.  

Anda diperingatkan jangan tertipu dengan sikap chatbot yang ramah. Karena, semua informasi yang diberikan akan digunakan kembali untuk melatih chatbot, sehingga dapat memberikan informasi yang lebih baik bagi pengguna lainnya.  

Kendati demikian, banyak orang sudah menggunakan ChatGPT dan bot AI untuk meningkatkan pekerjaan profesional mereka. Padahal, pada akhirnya mereka yang akan terkena masalah. Sebagai contoh karyawan Samsung.  

Beberapa waktu lalu karyawan Samsung pernah secara tak sengaja membocorkan data rahasia perusahaan saat mencoba menggunakan ChatGPT untuk membantu tugas mereka. Ironisnya, ini terjadi berulang kali dalam jangka waktu sebulan. 

Beberapa karyawan justru turut memasukkan data rahasia guna memperbaiki masalah dengan kode sumber mereka. Data tersebut kini dipegang OpenAI dan pada akhirnya mereka harus menerima sanksi dari perusahaan.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut