Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Satelit Nusantara 5 Berhasil Diluncurkan, Koneksi Internet Makin Kencang Terbesar di Asia Tenggara
Advertisement . Scroll to see content

Satelit Satria-I Digadang-gadang Mampu Sediakan Internet Merata di Indonesia

Jumat, 20 Agustus 2021 - 15:05:00 WIB
 Satelit Satria-I Digadang-gadang Mampu Sediakan Internet Merata di Indonesia
Satelit Satria-I Digadang-gadang Mampu Sediakan Internet Merata di Indonesia (Foto: Unsplash)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Satelit Satria-I digadang-gadang mampu menyediakan konektivitas internet merata di Indonesia. Hal ini diungkapkan Ketua Pusat Studi Kebijakan Industri dan Regulasi Telekomunikasi Indonesia ITB. 

Ketua Pusat Studi Kebijakan Industri dan Regulasi Telekomunikasi Indonesia ITB Ian Yosef M. Edward mengatakan dengan posisi satelit pada Geostationer maka cakupannya bisa mencakup ke seluruh Nusantara.

"Benar memang satria-1 dapat menyediakan konektivitas secara merata ke seluruh Indonesia, dengan posisi satelit pada Geostationer (36.000 km) maka cakupannya bisa ke seluruh Indonesia," ujar Ian saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (20/8/2021).

Sekedar informasi Satelit SATRIA-1 akan digunakan untuk penyediaan akses internet bagi 150.000 titik layanan publik yang belum tersedia akses internet dari total 501.112 titik layanan publik di Indonesia. Satelit ini rencananya akan mengudara pada 2023 mendatang.

Menurut Ian, cara tercepat untuk memenuhi kebutuhan internet di Indonesia adalah dengan menggunakan satelit. Sebab, hingga sekarang belum semua daerah terlayani dengan jaringan internet maupun 4G.

Ini disebabkan karena Indonesia negara kepulauan untuk layanan dengan broadband menggunakan fiber optik atau radio backhaul memerlukan waktu untuk pemasangan.

Satelit Satria-1  akan memberikan dampak sekitar mendekati 100% untuk akses, karena jumlah transponder adalah fixed. Sedangkan kebutuhan bandwidth selalu meningkat, maka dampak untuk kebutuhan bandwidth masih disekitar angka 20 persen.

"Hal ini ditutupi dengan adanya jaringan akses lain, seperti palapa ring (optik),  terresterial radio, satelit lainnya." ujarnya. 

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut