Zoom Versi iOS Kirim Data ke Facebook, Pembaruan Aplikasi Langsung Digulirkan
SAN FRANCISCO, iNews.id - Jutaan orang sekarang beralih kerja dari rumah karena pandemi virus corona (Covid-19). Gara-gara itu, software video seperti Zoom menjadi sangat diperlukan dan banyak digunakan dibanding sebelumnya.
Namun, kekhawatiran mengenai privasi pengguna terkait aplikasi video mencuat. Investigasi Motherboard pekan lalu mengungkapkan aplikasi Zoom iOS mengirim beberapa data pengguna ke Facebook.
Pengiriman data bahkan terjadi meski pengguna Zoom tidak memiliki akun Facebook. Zoom akan terhubung k Graph API Facebook dan berbagi informasi seperti model perangkat yang digunakan, lokasi yang terhubung pengguna, dan pengiklan data identifikasi.
Setelah investigas dipublikasikan dan torrent publikasi buruk dirilis, Zoom rupanya langsung memperbarui aplikasi iOS. Pembaruan tersebut menghentikannya mengirim data ke Facebook.
"Zoom memperlakukan privasi penggunanya dengan sangat serius. Kami awalnya menerapkan fitur Login dengan Facebook menggunakna Facebook SDK untuk iOS untuk memberikan pengguna kami cara lain yang nyaman mengakses platform. Namun, kami disadarkan pada Rabu, 25 Maret 2020, Facebook SDK mengumpulkan informasi perangkat yang tidak perlu bagi kami untuk menyediakan layanan," kata Founder dan CEO Zoom Eric Yuan yang dikutip dari Digital Trends, Senin (30/3/2020).
Karena privasi pengguna dianggap penting oleh Zoom, kata Yuan, pihak mereka memutuskan untuk menghapus Facebook SDK di klien iOS. Mereka juga telah mengkonfigurasi ulang fitur tersebut, sehingga pengguna masih dapat login dengan Facebook melalui browser mereka.
Pengguna perlu memperbarui aplikasi versi terbaru untuk menghapus kode yang mengirim data ke Facebook. Meskipun Zoom menekankan data yang dikirim ke Facebook tidak termasuk nama, peserta rapat, atau catatan, mereka mengakui pengumpulan data mencakup sejumlah besar informasi mengenai perangkat, operator, aplikasi, dan alamat IP pengguna.
"Kami dengan tulus meminta maaf atas keprihatinan yang disebabkan ini, dan tetap berkomitmen kuat melindungi privasi pengguna kami. Kami sedang meninjau proses dan protokol kami untuk mengimplementasikan fitur-fitur ini di masa depan untuk memastikan tidak terjadi lagi di masa depan," ujar Yuan.
Editor: Dini Listiyani