Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Profil James D Watson, Ilmuwan Penemu Struktur DNA yang Sempat Diboikot Lembaga Riset
Advertisement . Scroll to see content

6 Bulan di Luar Angkasa, Benih-Benih Salad Tumbuh Lebih Lambat Dibanding di Bumi

Sabtu, 16 Mei 2020 - 21:06:00 WIB
6 Bulan di Luar Angkasa, Benih-Benih Salad Tumbuh Lebih Lambat Dibanding di Bumi
International Space Station (Foto: NASA)
Advertisement . Scroll to see content

CALIFORNIA, iNews.id- Benih-benih salad yang melakukan perjalanan bolak-balik ke luar angkasa tumbuh pada tingkat yang sedikit lebih lambat. Namun, benih juga menua lebih cepat dibanding yang ada di Bumi.

Satu juta benih rocket (Eruca sativa) sebesar 2kg dikirim ke International Space Station (ISS) pada 2015 bersama astronot legendaris Inggris Tim Peake. 6 bulan kemudian mereka kembali ke Bumi dan ditumbuhkan serta dimonitor oleh 600.000 anak di seluruh Inggris dalam sebuah proyek yang diawasi oleh the Royal Horticultural Society.

Selain kekuatan perkecambahan biji berkurang dan sensitivitas penuaan meningkat, luar angkasa tidak mengganggu kelayakan benih atau pengembangan bibit normal. Para peneliti percaya, hanya sedikit perubahan diamati yang memberi harapan lebih lanjut untuk masa depan, di mana manusia dapat menanam makanan dengan gravitasi rendah di planet lain.

“Mengangkut benih berkualitas tinggi ke luar angkasa akan sangat penting untuk menumbuhkan tanaman yang mendukung eksplorasi luar angkasa manusia, Mars dan dunia lain. Studi kami menemukan perjalanan enam bulan ke luar angkasa mengurangi kekuatan benih roket dibanding dengan yang tinggal di Bumi, menunjukkan luar angkasa mempercepat proses penuaan,” kata Dr. Jake Chandler di Departemen Ilmu Biologi the Royal Holloway University London yang dikutip dari Daily Mail, Sabtu (16/5/2020).

Faktor-faktor lingkungan yang berpotensi memengaruhi benih di luar angkasa termasuk mikro gravitasi, radiasi seperti sinar kosmik galaksi, dan partikel energetik Matahari, kurangnya oksigen, kelembaban rendah, fluktuasi suhu ekstrem, dan getaran mekanis. Secara khusus, penunaan biji roket selama percobaan disebabkan oleh paparan radiasi pengion tingkat rendah dari sinar kosmik galaksi, proton yang terperangkat, dan partikel energetik Matahari.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut