Angkatan Udara AS Garap Setelan Iron Man
"Sebanyak sepertiga dari berat yang mereka bawa hanya baterai untuk menggerakkan semua peralatan mereka. Jadi jika kita bisa memangkasnya sedikit, itu merupakan keuntungan besar bagi mereka di lapangan," kata Mark Haase, orang yang menghabiskan waktunya untuk menjelahi penggunaan untuk carbon nanotubes di Air Force Research Lab of Wright-Patterson.
Kendati demikian, teknologi semacam ini masih terlalu mahal untuk digunakan secara luas. "Kami bekerja dengan klien yang lebih peduli tentang kinerja dibandingkan biaya. Tapi begitu kami menyempurnakan sintesis, skala naik cukup dan biaya harus turun dengan sesuai," ujarnya.
"Kemudian, kita akan melihat carbon nanotube menyebar ke banyak aplikasi," katanya.
Untuk saat ini, lab UC bisa menghasilkan sekitar 50 meter benang carbon nanotubes pada suatu waktu untuk penelitiannya.
"Masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan proses. Menarik serat carbon nanotubes dari cakram silikon baik untuk penelitian skala laboratorium, tetapi tidak untuk membuat pesawat terbang atau setelan penerbangan. Satu-satunya yang menahan kami ialah memecahkan kode untuk membuat carbon nanotube dalam skala besar," kata pemimpin Materials and Manufacturing Directorate di the Air Force Research Laboratory Benji Maruyama.