Bumi Semakin Panas, Sekjen PBB: Era Pendidihan Global Tiba
Perhitungan yang dilakukan didasarkan pada data ERA5. Dari situ diketahui suhu udara permukaan global selama 23 hari pertama di Juli 2023 mencapai 16,95 derajat celsius. Suhu ini lebih panas dibanding yang terjadi pada Juli 2019, yang mencapai 16,63 derajat celsius.
"Pada tahap ini, hampir dapat dipastikan suhu rata-rata bulanan penuh untuk Juli 2023 akan melebihi Juli 2019 dengan selisih yang signifikan, menjadikan Juli 2023 sebagai Juli terhangat dan bulan terhangat yang pernah terjadi," tulis laporan tersebut.
Kondisi sekarang ini sebenarnya sudah lama diprediksikan. Banyak orang mengetahui perubahan iklim berdampak besar pada suhu permukaan Bumi. Hanya saja laju perubahan begitu cepat tidak diantisipasi.
"Bagi para ilmuwan, ini tidak perlu diragukan lagi, manusia harus bertanggung jawab. Semuanya sudah bisa diprediksi dan diingatkan berulang-ulang. Kejutannya perubahan yang sangat cepat. Ini menakutkan, dan ini baru permulaan," keluh pria berpaspor Portugal itu.
Editor: Dini Listiyani