Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gak Nyangka! Ratusan Bulan Kecil Mengorbit Asteroid
Advertisement . Scroll to see content

Misi Asteroid Terbesar Sepanjang Masa, Ada yang Berhasil Mendarat di Batu Luar Angkasa

Jumat, 26 November 2021 - 19:40:00 WIB
 Misi Asteroid Terbesar Sepanjang Masa, Ada yang Berhasil Mendarat di Batu Luar Angkasa
Misi Asteroid Terbesar Sepanjang Masa, Ada yang Berhasil Mendarat di Batu Luar Angkasa (Foto: JAXA)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Asteroid adalah blok bangunan penting di Tata Surya. Pesawat luar angkasa sudah mengunjungi asteroid dalam beberapa dekade terakhir untuk mengumpulkan informasi soal rahasia Tata Surya dan lebih banyak misi semacam itu diluncurkan. 

Sepanjang sejarah ini ada beberapa misi menarik. Karena, misi tersebut berhasil menjadi menjadi milestone atau menemukan batu luar angkasa yang unik. Berikut ini daftar misi asteroid terbesar sepanjang masa.

Galileo yang Pertama Bertemu Asteroid
Pesawat luar angkasa Galileo NASA adalah yang pertama mengunjungi asteroid dan bahkan terbang melewati dua batu lua angkasa. Misi diluncurkan pada 18 Oktober 1989 dari pesawat ulang-alik Atlantis dan tiba di Jupiter pada 7 Desember 1995, di mana Galileo menghabiskan 8 tahun mempelajari planet terbesar itu. 

Namun, sebelum mencapai Jupiter, Galileo melakukan beberapa pit stops, termasuk ke asteroid Gaspra dan Ida. Pertemuan pertama umat manusia dengan asteroid terjadi pada 29 Oktober 1991 saat Galileo terbang melewati asteroid Gaspra.

Selama pertemuan bersejarah, Galileo mendekati dalam jarak 997 mil (1.604 kilometer) dari Gaspra (asteroid tipe-S atau mengandung silika) dan mengungkapkan batu ruang angkasa memiliki area datar misterius yang mungkin disebabkan oleh tumbukan.

NEAR-SHOEMAKER Mendarat di Eros
NASA Near Earth Asteroid Rendezvous-Shoemaker (yang sebagian dinamai ilmuwan planet Eugene Shoemaker) dirancang untuk mempelajari asteroid dekat Bumi Eros selama sekitar satu tahun. Probe diluncurkan pada 17 Februari 1996, dan mendarat di asteroid pada 12 Februari 2001, di mana misi berakhir.

(NEAR-Shoemaker tidak dirancang untuk pendaratan, jadi touchdown yang berhasil memberikan ilmu bonus.) Sebelum pergi ke Eros, pesawat ruang angkasa ini terbang melewati asteroid Mathilde. 

Mathilde terletak di sabuk asteroid, antara Mars dan Jupiter, dan memiliki periode orbit sekitar 4,3 tahun. Asteroid ini memiliki kecepatan rotasi yang lambat (17,4 hari) dan terdiri dari batuan yang kaya karbon, menjadikan objek tersebut sebagai asteroid tipe-C. NASA mengatakan asteroid itu tidak banyak berubah sejak tata surya terbentuk 4,5 miliar tahun yang lalu.

Misi Terbang ke Saturnus Cassini 
Misi Cassini NASA dan European Space Agency (ESA) lepas landas dari Bumi pada 1997 untuk pertemuan epik dengan Saturnus. Cassini mengorbit planet dan bulan-bulannya antara 2004 dan 2017, membuat banyak penemuan luar biasa, mulai dari mengetahui Bulan es Enceladus memiliki gumpalan hingga menggambarkan danau metana dan etana yang luar biasa di permukaan Titan.

Meski terkenal dengan penemuannya di Saturnus, misi ini juga berkontribusi pada ilmu asteroid dengan terbang melewati asteroid Masursky pada Januari 2000. Masursky berdiameter sekitar 6,8 mil (11 km) dan diklasifikasikan sebagai asteroid tipe-S. Ketika Cassini terbang melewati asteroid dari sekitar 4 jarak bulan (1 juta mil, atau 1,6 juta km), wahana tersebut melihat komposisi asteroid dan membuat perkiraan diameternya.

Deep Space
Deep Space 1 awalnya dimaksudkan untuk menguji mesin ion, suatu bentuk propulsi pesawat ruang angkasa, tetapi misi diperpanjang untuk terbang dengan asteroid Braille dan Comet Borrellly, sebagaimana dikutip dari Space. 

Pesawat ruang angkasa diluncurkan pada 24 Oktober 1998, dan terbang dengan Braille pada 29 Juli 1999. Pelacak bintangnya gagal dalam perjalanan ke Borrellly, tetapi para insinyur masih berhasil mempertahankan lintasan dan terbang melewati komet dengan sukses pada September 2001.

Asteroid Braille memiliki beberapa karakteristik yang menarik. Objek memiliki orbit miring dibandingkan dengan tata surya lainnya. Artinya dia miring terhadap sebagian besar dunia lain. Itu juga termasuk dalam kelompok asteroid yang melintasi orbit Mars. Braille berputar sekali setiap 9,5 hari dan berdiameter sekitar 1 hingga 2 km (0,62 hingga 1,2 mil).

Misi Hayabusa
Hayabusa (alias, MUSES-C) adalah pesawat ruang angkasa Jepang yang dirancang untuk mengembalikan sampel dari asteroid dekat Bumi Itokawa. Ini diluncurkan pada tanggal 9 Mei 2003, dan berhasil bertemu dengan Itokawa pada bulan September 2005. 

Pesawat ruang angkasa mengalami beberapa malfungsi selama misi tetapi berhasil menyelesaikan sebagian besar tujuan utamanya. Sampel pesawat ruang angkasa itu kembali ke Bumi pada 13 Juni 2010, tetapi butuh waktu bagi para ilmuwan untuk membuka wadahnya dan memeriksa sampelnya. Ilmuwan misi Hayabusa mengkonfirmasi pada November 2010 Hayabusa memang mengambil sampel Itokawa.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut