NASA Keluarkan Instrumen Baru, Digunakan untuk Mempelajari Debu yang Masih Jadi Misteri

Menjawab pertanyaan-pertanyaan itu sangat penting untuk membangun model iklim yang lebih baik, yang digunakan para peneliti untuk mencoba memahami perubahan iklim apa yang mungkin terjadi bagi kita di masa depan. Untuk saat ini, model iklim umumnya menganggap debu berwarna kuning — rata-rata campuran debu berwarna gelap dan terang.
“Kami ingin mengirim [EMIT] karena kesenjangan dalam pengetahuan kami, ini terkait dengan iklim sekarang dan di masa depan, dan itu akan memungkinkan kami untuk memiliki informasi yang lebih baik untuk beradaptasi dengan perubahan iklim,” kata Green pada briefing.
Di luar perubahan iklim, data EMIT juga akan digunakan untuk mempelajari fenomena lain di Bumi yang dipengaruhi oleh debu. Debu dapat melakukan perjalanan ribuan mil dari Afrika Utara ke hutan hujan Amazon, di mana ia menyediakan nutrisi bagi tanaman.
Debu juga memiliki andil dalam pembentukan awan, kualitas udara, dan bahkan ketersediaan air. Saat mendarat di salju, ia dapat mempercepat pencairan salju — yang menjadi andalan banyak wilayah, termasuk AS bagian barat yang kering, untuk mendapatkan air tawar.
Editor: Dini Listiyani