Tanggal 5 Agustus Hari Terpendek: Fenomena Rotasi Bumi Semakin Cepat, Simak Fakta Uniknya!
Bagi kehidupan sehari-hari, selisih milidetik ini tak berdampak. Namun, secara astronomi dan teknis, perubahan ini sangat signifikan sehingga mendapat pantauan khusus dari lembaga antariksa dan waktu dunia. Dengan perubahan durasi hari kuartalan ini, kondisi iklim, aktivitas gunung berapi, hingga tektonik Bumi turut memberikan kontribusi variabel tambahan dalam rotasi harian Bumi.
Hari yang kita kenal adalah hari matahari (solar day, 24 jam), sedangkan hari sideris (planet berputar 360 derajat penuh) hanya 23 jam, 56 menit, dan 4,1 detik. Fluktuasi antara keduanya sejalan dengan perubahan percepatan rotasi Bumi dari tahun ke tahun.
Hari terpendek pada tanggal 5 Agustus 2025 bukan sekadar fakta unik, melainkan penanda aktifnya Bumi dalam perubahan mikroskopis yang berdampak pada seluruh sistem pengukuran waktu global. Lembaga IERS dan US Naval Observatory menjadi garda terdepan dalam pemantauan, memastikan sistem waktu universal tetap sinkron, sekaligus membuka wawasan baru bagi penelitian sains, lingkungan, dan teknologi presisi tinggi.
Editor: Komaruddin Bagja