Selama Pandemi Belanja Sanitasi dan Deterjen Bikin Keuangan Boros, Ini Alasannya
JAKARTA, iNews.id - Selama masa pandemi Covid-19, masyarakat terpaksa untuk menerapkan gaya hidup bersih. Untuk mencegah penularan virus, masyarakat melakukan pencegahan dengan membeli peralatan sanitasi hingga detergen untuk mencuci pakaian.
Dengan pembelian yang berlebihan ini ternyata menjadi sumber keborosan dalam rumah tangga. Bahkan, berdasarkan riset Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, IPB, pada Mei 2020 menyatakan 76 persen responden mengalami peningkatan pengeluaran rumah tangga di masa pandemi.
Perencana keuangan Prita Ghozie mengatakan, pengeluaran terbesar selama masa pandemi Covid-19 adalah belanja rumah tangga berupa produk kebutuhan sanitasi dan kesehatan anggota keluarga.
Selain itu, pengeluaran lain yang menyebabkan keborosan adalah belanja mainan dan camilan.
"Alokasi pengeluaran keluarga meningkat, salah satunya pada perlengkapan kesehatan dan sanitasi atau kebersihan. Hal ini menunjukkan sikap konsumen yang mengutamakan manfaat dalam memprioritaskan pengeluaran, khususnya yang menyangkut aspek kebersihan dan kesehatan," kata Prita Ghozie, melalui keterangan virtualnya belum lama ini.
Menurutnya, agar keuangan keluarga tetap sehat dan stabil, selain mengutamakan manfaat kebersihan dan kesehatan dalam pengeluaran juga disarankan memilih produk dengan efisiensi biaya (cost-efficient) sebagai inisiatif yang perlu dilakukan setiap rumah tangga.
Sementara itu, Susilowati selaku Vice President Marketing PT Kao Indonesia mengatakan, belanja detergen juga menjadi salah satu penyebab keborosan di rumah tangga. Dalam upaya menyelami kebiasaan masyarakat saat mencuci, Kao Indonesia melakukan riset yang kemudian menemukan fakta, 9 dari 10 ibu-ibu di Indonesia terbiasa menuangkan detergen cair langsung dari kemasan sehingga perlu menggunakan 2 kemasan reguler detergen cair dalam 1 bulan.
"Kebiasaan ini mengakibatkan ibu menjadi lebih boros dalam mengeluarkan dana berbelanja detergen. Terlebih bila menilik protokol kesehatan pemerintah yang menyarankan untuk menjaga kebersihan pribadi dan sekeliling kita," kata Susilowati.
Dia menambahkan, pakaian sebagai benda yang melekat dengan tubuh sehari-hari tentu perlu mendapatkan perhatian kebersihan ekstra terlebih setelah digunakan beraktivitas luar ruang.
Maka tidak dipungkiri selama masa pandemi kegiatan mencuci menjadi lebih sering dan lebih penting, untuk sepenuhnya meminimalisasi risiko yang mungkin terjadi.
Dia mencontohkan, para ibu dapat mencari solusi agar dapat menghemat penggunaan detergen. "Misalnya, Attack Jaz1 Detergel bisa menjadi solusi bagi tantangan ini. Dengan menggunakan detergel, ibu dapat menghemat hingga Rp852 setiap kali mencuci. Bila mencuci satu kali dalam sehari saja, maka dalam sebulan terdapat selisih hingga Rp25.560," kata dia.
Editor: Vien Dimyati