4 Desa Unik yang Menggunakan Siulan untuk Berkomunikasi, Ada di India hingga Spanyol
Selain itu, bahasa burung digunakan karena dapat mengatasi kebisingan dengan lebih efektif daripada suara biasa atau teriakan. Dari siulan tersebut, sudah lahir lebih dari 400 kata dan frasa.
Berbicara tentang asal usul media komunikasi Kuşköy, para petani di desa tersebut dulunya menggunakan siulan agar dapat cepat berkomunikasi satu sama lain di perbukitan yang jauh. Sayangnya, bahasa ini semakin punah karena pemudanya sudah enggan mempelajari bahasa siulan.
3.Desa Antia, Yunani
Desa Antia berada di pegunungan pulau Evia, tepatnya di lereng Gunung Ochi. Desa tersebut telah ada sejak ribuan tahun yang lalu dengan mayoritas penduduknya bekerja menggembala domba.
Penduduk Desa Antia menggunakan siulan untuk berkomunikasi atau biasa disebut dengan istilah ‘sfyria’. Setiap nada siulan sesuai dengan huruf alfabet dan dapat membentuk kata-kata.
Mengenai asal muasalnya, terdapat spekulasi bahwa penduduk Antia mendapat keterampilan bahasa siulan dari tentara Persia yang menjaga tahanan Yunani di daerah Karystos. Setelah kekalahan mereka dalam Pertempuran Salamis, tentara Persia meninggalkan para penjaga Karystos dan mereka melarikan diri ke dataran tinggi di sekitar Antia untuk bersembunyi.