Ketahui Panduan Umum Wisata Selam di Labuan Bajo saat New Normal
MANGGARAI BARAT, iNews.id - Wisata selam menjadi salah satu wisata minat khusus yang banyak diganderungi masyarakat. Selama masa pandemi Covid-19, wisata selam di Indonesia mengalami penurunan.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendorong para pelaku usaha wisata selam di Labuan Bajo, NTT, untuk menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability).
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani, saat sambutan acara sosialisasi CHSE secara daring, Selasa (6/10/2020), mengatakan, destinasi wisata di Indonesia Timur merupakan destinasi yang banyak digemari wisatawan nusantara maupun mancanegara untuk melakukan kegiatan wisata selam. Namun, pandemi Covid-19 memberikan dampak yang cukup besar terhadap industri wisata selam.
“Sebagai salah satu upaya dalam mengaktifkan serta membangkitkan kembali industri pariwisata khususnya wisata selam, kami mendorong para pelaku usaha wisata selam untuk menerapkan protokol kesehatan berdasarkan panduan yang telah disusun,” kata Rizki
Dalam menyusun panduan protokol CHSE ini, Kemenparekraf bekerja sama dengan Divers Alert Network (DAN) Indonesia. Panduan protokol kesehatan berbasis CHSE untuk wisata selam dapat diakses oleh seluruh stakeholders wisata selam di situs www.kemenparekraf.go.id.