Membelah Hutan, Menuju Pangkalan Bun
Mendekati pertigaan simpang Runtu, hujan mulai reda. Di dekat pompa bensin telah berderet motor dari Klub Kawasaki Ninja Pangkalan Bun yang sengaja menyambut rombongan kami. Tim akhirnya beristirahat sejenak di Simpang Runtu, sekaligus mengecek motor. Sebuah motor kehilangan power karena pengisian bermasalah dan satu motor lainnya rusak shockbreaker belakang.
Akhirnya salah satu motor diputuskan diangkut dengan mobil storing karena terlalu sulit diperbaiki. Sementara kerusakan pada motor lain dilakukan penggantian diode box. Pak Udin memang mekanik top, putusannya tepat dan cepat mengidentifikasi masalah. Beruntung, spareparts juga sudah disiapkan sejak dari Jakarta.
Semangat persaudaraan biker diakui sangat tinggi. Di Simpang Runtu, sekitar 20 menit sebelum masuk Pangkalan Bun, rombongan kami ditunggu KNI, Kawasaki Ninja Indonesia. Mereka memperoleh info dari salah satu anggotanya yang kebetulan mengetahui kedatangan kami.
Sekitar 15 anggota KNI menyambut kami, yang sekaligus memandu perjalanan kami masuk ke Kota Pangkalan Bun. Kota yang resik. Kota yang beberapa tahun lalu menjadi sangat terkenal ketika menjadi pusat operasi pencarian korban pesawat AirAsia yang jatuh pada 28 Desember 2014.
Akhirnya Tiba di Pangkalan Bun.
Pangkalan Bun adalah Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Pangkalan Bun sebelumnya dikenal sebagai Pangkalanbuun dan merupakan pelabuhan di tepi Sungai Buun. Kota ini merupakan tempat kedudukan raja atau pangeran Kerajaan Kotawaringin, setelah istana di Kotawaringin Lama ditinggalkan pada tahun 1841. Pada "zaman now" ini, Pangkalan Bun telah menjadi hub bagi berbagai perusahaan perkebunan.