Mengenal Desa Damai di Banyuwangi, Punya Potensi Alam Berlimpah tapi Rentan Konflik
Dia menambahkan, pemberdayaan ekonomi merupakan pendekatan strategis dalam pencegahan dan pengendalian konflik sosial ekonomi yang sering terjadi di masyarakat.
Dengan meletakkan perempuan sebagai aktor utama, pemberdayaan ekonomi menjadi wahana interaksi sosial sekaligus dalam konflik.
"Salah satu faktor pemicunya adalah kondisi ekonomi yang minim, sehingga perempuan diharapkan dapat mengambil peran dalam upaya peningkatan taraf hidup," ujar ujar Yenny.
Terkait kontribusinya dalam program ini, Manos Koukourakis, Presiden Direktur JTI Indonesia mengatakan, dia merasa terdorong untuk ikut mengembangkan program Desa Damai karena JTI menyakini, hidup dalam kondisi aman dan damai merupakan hak setiap orang. Untuk itu, dia berharap kontribusi JTI dapat menyentuh komunitas-komunitas yang saat ini belum sepenuhnya berdaya.
"Kami percaya ekosistem yang kondusif adalah kunci untuk menjadikan Indonesia semakin maju. Karena itu, kami mendukung terciptanya lebih banyak Desa Damai, khususnya di daerah-daerah yang memiliki tantangan ekonomi dan sosial yang tinggi. Kami berharap program bersama dengan JTI Indonesia ini akan memberi manfaat yang signifikan bagi komunitas desa di Banyuwangi," kata Manos.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Wahid Foundation Mujtaba Hamdi memaparkan alasan pemilihan kedua desa di Banyuwangi tersebut.
Mujtaba menjelaskan kedua desa memiliki latar belakang dan potensi konflik masyarakat ekonomi, pendidikan dan keragaman sosial yang berbeda. Kondisi itu pada satu sisi membentuk kerentanan konflik namun di sisi lain menjadi potensi kolaborasi belum mampu membangun untuk ketahanan masyarakat sosial yang kuat.
"Dalam proses mengembangkan Desa Damai ini, WF akan melakukan intervensi melalui dua hal utama. Pertama, memberikan penguatan mekanisme jaga damai tentang (peace building), serta keterampilan usaha. Kedua, WF memberikan pembinaan kurasi produk, inisiasi koperasi, dan akses ke pasar digital dan konvensional yang lebih luas,” kata Mujtaba.
Mujtaba menekankan, melalui program Desa Damai, WF bermaksud membina mendukung aktor perempuan menjadi pelopor ketahanan masyarakat, tidak terbatas hanya pembangunan perdamaian atas konflik sosial dan radikalisme, namun juga pada isu-isu lainnya yang terjadi di masyarakat.
"Merujuk pada Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), pemberdayaan ekonomi perempuan merupakan kunci bagi pembangunan perdamaian, dan menjadi komponen utama dalam mendorong kesetaraan bagi perempuan," kata dia.
Editor: Vien Dimyati