Mengintip Museum Bom Atom Nagasaki, Saksi Sejarah Perang Jepang dengan AS
Selain itu turut ditampilkan juga gambar-gambar korban yang mengalami luka-luka baik berat maupun ringan. Hingga dampak dari radiasi yang dihasilkan oleh ledakan bom atom seperti pendarahan, kebotakan dan katarak.
Ikeda Michiaki salah satu penyintas bom atom Nagasaki menceritakan betapa hancurnya Kota Nagasaki akibat ledakan tersebut. "Bom atom dijatuhkan 9 Agustus 1945 pada saat itu saya masih SD tahun pertama. Mata saya terluka sehingga tidak bisa liat apa-apa. Kemudian sedikit demi sedikit bisa keliatan, saya sadar terbaring karena lantai menjadi tanah," kata Ikeda.
Saat tengah mencari perlindungan, Ikeda dikejutkan dengan penampakan lautan mayat yang berada di sekitaran jalan. "Semua barang menjadi lautan api, ada yang bola matanya keluar dan rambutnya hangus, giginya terlihat, tangan kaki tubuh membengkak seperti terpanggang di oven," tuturnya.
Walaupun begitu, Ikeda merupakan salah satu penyintas yang beruntung karena terkena dampak radio aktif yang sedikit. Dia pun juga mendapatkan bantuan dari pemerintah Nagasaki sebesar 30 hingga 40 ribu yen per bulan hingga akhir hayatnya.
"Saya selamat dari korban bom atom dapat bantuan dari Pemda Nagasaki sekitar 30-40 ribuan yen per bulan bisa dapat selama hidup. Kalau dapat buku (bantuan) semua orang dapat bantuan dari pemerintah," tuturnya.
Editor: Vien Dimyati