Menuju Banjarmasin, Jalur Terpadat Trans Kalimantan
Padahal, yang terkenal adalah soto banjar Amat. Tapi karena perut sudah keroncongan, beberapa kawan bahkan sudah melepas jaket, akhirnya soto Bawah Jembatan jadi santapan kami siang itu, lengkap dengan sate dan teh hangat. Santap siang itu dilakukan sambil berunding mengenai agenda di Banjarmasin karena kami tak punya banyak waktu untuk mengeksplorasi kota ini dan harus memanfaatkan waktu luang.
.jpg?1522606452546)
Sore itu kami beriringan masuk ke Hotel Tree Park untuk beristirahat. Baru setelah salat isya, petualangan kuliner kami lanjutkan dengan menuju ke lontong orari, salah satu tempat makan unik dengan porsi lontong kuah dan ikan atau ayam yang rasanya lezat.
Malam itu kami manjakan perut menyantap hidangan sambil lesehan. Hati-hati bila memesan, karena 1 porsi berisi 2 lontong besar dengan ikan atau ayam plus telur. Jadi pilihan yang cukup adalah setengah lontong dan setengah ayam plus telur, sudah cukup mengenyangkan. Kurang? Pesan lagi saja. (bersambung)
*Penulis
Rizal Yusacc
BMWMC Jakarta
Editor: Zen Teguh