Musim Dingin di Kota Suci Makkah, Penuh Cerita Bermakna di Hati Tamu Allah
"Yang perlu diperhatikan ketika ingin Umrah di musim dingin, pastikan selalu booking hotel terlebih dahulu untuk mengantisipasi ketidaktersediaan kamar yang akan dituju, jadi jauh-jauh hari sebelum tanggal keberangkatan dipastikan sudah booking hotel," ucapnya.
"Setelah itu, karena musim dingin, selalu menjaga kondisi kesehatan dengan cara menjaga pola makan, dari minuman dan makanannya selalu dijaga," sambungnya.
Namun, dinginnya Makkah bukanlah dingin yang menggigit. Ia lebih seperti keteduhan yang dititipkan Allah SWT untuk memperlambat langkah manusia dan membuat mereka lebih peka terhadap suara hati.

Doa-doa mengalir lebih lembut, zikir bergema lebih jernih, dan setiap sujud terasa seperti pelukan hangat di tengah udara sejuk gurun.
Di luar Masjidil Haram, pedagang teh mint dan gahwa semakin ramai. Asap kecil dari cangkir-cangkir hangat itu menari di udara, memberi jeda bagi jemaah yang ingin beristirahat sejenak.
Di sela hiruk pikuk, obrolan pendek antar jemaah yang berasal dari negara berbeda, bahasa berbeda, cerita berbeda menjadi jalinan kecil yang menghangatkan suasana.
Malam di musim dingin menghadirkan pemandangan yang sulit dihapus dari ingatan. Cahaya ribuan lampu Masjidil Haram memantul di udara dingin, membentuk kilau halus yang menenangkan.
Angin yang turun dari perbukitan membawa aroma tanah gurun yang tenang, seolah mengingatkan bahwa ibadah bukan hanya gerakan tubuh, tetapi juga perjalanan batin.