Pesona Bukit Jokowi di Papua, Menikmati Keindahan Jayapura dari Ketinggian

Daya Tarik Bukit Jokowi

Bukit Jokowi dulu bukan tempat wisata, melainkan bukit gersang yang ditumbuhi rumput liar dan ilalang. Namun, semenjak kedatangan Presiden Jokowi, bukit tersebut berubah menjadi alternatif destinasi wisata di Jayapura.

Baca Juga

Kunjungan Wisman Melesat 508,87 Persen di Kuartal I 2023, Sandiaga: Sesuai Proyeksi

Bukit Jokowi memiliki ketinggian 200 meter di atas permukaan laut (mdpl). Selain Jembatan Holtekamp sepanjang 733 meter, adapun pemandangan indah lainnya adalah Teluk Youtefa dengan warna airnya yang biru, menyatu menjadi landscape yang menakjubkan. Belum lagi kawasan ini ditumbuhi dengan berbagai vegetasi hijau, yang membuat panorama semakin menyejukkan mata. 

Berada di atas bukit, Anda juga bisa melihat perbukitan Skyline, Hutan Mendug, Kampung Enggros, dan Tobati. 

Baca Juga

Kampung Unik di Cirebon, di Desa Ini Semua Rumah Wajib Gubuk jika Tak Ingin Dapat Musibah!

Ketika berkunjung ke Bukit Jokowi, jangan lupa untuk memesan air kelapa muda murni dan berbagai camilan lezat sambil bersantai-santai dan menikmati keindahan alam Jayapura. Jangan lupa untuk berswafoto dengan latar belakang panorama yang indah tersebut.

Tiket Masuk dan Jam Operasional Bukit Jokowi

Tiket masuk yang perlu dibayarkan oleh wisatawan untuk menikmati keindahan dari Bukit Jokowi cukup terjangkau. Hanya membayar Rp20.000 saja per orang. Sedangkan untuk waktu kunjungan ke Bukit Jokowi dapat dimulai pukul 09.00 WIT - 18.00 WIT dan buka setiap hari.

Rute Menuju Bukit Jokowi

Objek wisata alam ini lokasinya mudah untuk ditemukan. Jalan menuju bukit Jokowi juga sangat bagus, dengan kondisi aspal yang sudah mulus. Bagi wisatawan dari luar daerah atau kota yang menggunakan transportasi udara saat pertama kali mengunjungi Papua, rute perjalanan terdekat adalah dengan melalui jalan raya Abepura. Jarak tempuhnya akan memakan waktu sekitar 15 hingga 20 menit.

Itulah seputar keindahan alam yang ada di Bukit Jokowi. Wisatawan bisa berkunjung saat berlibur.

Editor: Vien Dimyati