Viral Pemandangan Ala Jurrasic Park di Bukit Trunyan Bali, Jalur Favorit Para Pendaki

JAKARTA, iNews.id - Bali selama ini mungkin identik dengan pantai-pantainya yang indah. Namun, tidak banyak yang tahu daerah yang dijuluki ‘Island of God’ ini punya wisata perbukitan memukau, yakni Bukit Trunyan. 

Tak hanya sebagai spot wisata, Bukit Trunyan kerap dijadikan jalur pendakian untuk pemula. Selain menawarkan pemandangan menakjubkan di sepanjang jalur, suasananya juga begitu asri karena berada di tepi timur Danau Batur. 

Pemandangan menakjubkan Bukit Trunyan diabadikan salah satu wisatawan lokal melalui video yang diambil menggunakan kamera drone dan dibagikan akun Instagram @farid_sadam28.

“Keajaiban dari Trunyan Hill,” tulis akun Instagram tersebut. 

Bahkan, video akun Instagram tersebut turut diunggah ulang oleh akun Instagram resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, @wonderfulindonesia. 

Dalam video tersebut, terlihat beberapa pendaki melintasi area jalur puncak Bukit Trunyan bak bukit Jurrasic Park karena menjulang tinggi dan dipenuhi hamparan rumput hijau. 

Bukit tersebut juga tampak dikelilingi kabut tipis yang semakin memperindah dan membuat pemandangan di sepanjang jalur pendakian Bukit Trunyan terlihat begitu eksotis dan memukau. 

Seperti namanya, bukit ini berada di atas Desa Trunyan. Bukit Trunyan sendiri menawarkan keindahan alam yang menawan. 

Wisatawan akan puas menikmati suguhan pemandangan hutan, gunung, danau, hingga laut. Selain itu juga bisa melakukan pendakian dan berkemah di bukit ini.

Pepohonan hijau dan semak yang dilewati, merupakan suguhan utama selama pendakian. Bukit Trunyan memiliki ketinggian sekitar 1.800 mdpl. Udaranya yang sejuk dan teduh, perjalanan akan terasa menyenangkan dan tidak berat.

Dari puncak bukit, wisatawan dapat menyaksikan caldera Gunung Batur dan Danau Batur. Dari kejauhan, di sebelah timur tampak laut Lombok. 

Wisatawan juga dapat melihat Gunung Rinjani dengan jelas. Selain itu, dari bukit ini terlihat Gunung Abang dan Gunung Agung juga.

Editor: Dani M Dahwilani