Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo Tampil Anggun Pakai Busana Rote Ndao saat Upacara HUT ke-77 RI
Kemudian, untuk menghasilkan warna-warna cantik pada kain tenun ini, orang Rote biasanya menggunakan pewarna alami. Misalnya, mengkudu, tarum, kunyit, dan lain sebagainya. Akan tetapi sebagian perajin kain tersebut saat ini memilih pewarna dari zat kimia.
Umumnya corak kain tenun Rote hanya terdapat warna hitam, merah, putih dan kuning. Namun seiring perkembangan zaman, banyak kain Rote yang mengalami modifikasi, sehingga memiliki corak dan warna yang lebih beragam.

Tak hanya dijadikan pakaian sehari-hari, kain Tenun Rote Ndao ini juga memiliki arti dan peranan yang sangat penting dalam banyak aspek kehidupan masyarakat tradisional Rote Ndao.
Dalam upacara perkawinan adat Rote, kain tenun ini digunakan sebagai kelengkapan busana pengantin, barang hantaran dan penutup tempat sirih saat meminang gadis.
Selanjutnya saat upacara kematian, kain tenun ini dipakai untuk menutup jenazah. Selain itu, kain tenun juga dibentangkan di bagian bawah plafon rumah untuk menaungi tempat tidur jenazah.
Ketika jenazah diangkat keluar rumah untuk dimakamkan, kain tenun yang dibentangkan diambil kembali dan disimpan oleh kepala suku. Maka dari itu kain Tenun Rote Ndao ini sangat penting dan punya filosofis yang sangat mendalam.
Editor: Vien Dimyati