Chef Degan Beri Tips Pelaku Kuliner untuk Kembangkan Masakan di Masa Pandemi
Menurutnya, dengan bermitra dengan Chef Degan Septoadji, The Gourmet, dan Krealogi, prakarsa Bosch ini bertujuan meningkatkan kapasitas para pelaku UMKM kuliner dalam melanjutkan dan mengembangkan bisnis pascapandemi, salah satunya melalui optimalisasi teknologi.
“Bosch Virtual Chef merupakan bagian dari kampanye yang telah kami mulai sejak 2016 lalu. Lewat kampanye ini, kami berupaya memberikan solusi atas berbagai masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat dengan memanfaatkan teknologi, produk, jaringan mitra, serta platform media sosial yang kami miliki,” ujar Shinta Maryke.
Hasil survei Bosch mendapati, pelaku UMKM kuliner Indonesia mengaku paling membutuhkan tiga bentuk dukungan, yaitu, pertama, peningkatan keterampilan memasak, kedua, peningkatan eksistensi usaha secara daring (online), dan ketiga, peningkatan kemampuan strategi operasi bisnis.
Temuan itu selaras dengan kendala yang dihadapi UMKM Indonesia untuk "naik kelas", yaitu kemampuan sumber daya manusia, serta kemampuan produksi dan pemasaran.
“Menjawab tantangan yang tengah dihadapi UMKM kuliner di Indonesia, utamanya dalam menyiapkan keberlanjutan bisnis mereka pada era pascapandemi, kami mengambil peran sebagai partner pengaktif yang memfasilitasi para pelaku usaha dengan keterampilan lebih lanjut," kata Shinta Maryke.
Menurutnya, bukan hanya kepiawaian memasak, tetapi juga manajemen bisnis. Dari sisi teknologi, dia juga menyediakan peralatan dapur yang modern untuk membantu pelaku UMKM kuliner mengoptimalkan kualitas produksi makanan komoditas mereka.
Selama menjalani Bosch Virtual Chef, lima pelaku UMKM kuliner (terpilih dari puluhan pendaftar) mendapatkan serangkaian program pelatihan. Adapun pelatihan tersebut, meliputi expert class bersama Chef Degan Septoadji, pelatihan manajemen bisnis dan strategi pemasaran digital bersama Krealogi, juga produk kitchen appliances dari Bosch.
Sementara itu, Davit Manalu, Project Manager Krealogi serta mentor ahli dan dewan juri Bosch Virtual Chef menyampaikan, eksistensi di pasar digital mutlak dijalankan oleh pebisnis makanan saat ini, terlebih para UMKM. Oleh sebab itu, pelaku UMKM kuliner harus mampu mengenali segmen pasar yang disasar sehingga kemudian bisa merumuskan platform pemasaran online yang tepat untuk menjangkaunya.
“Kami membantu rekan-rekan UMKM kuliner untuk merumuskan kembali usaha mereka. Krealogi memberikan pelatihan manajemen bisnis kepada mereka yang mencakup, penetapan harga, perencanaan produksi, pengaturan keuangan dan modal, pembuatan business model canvas sampai pengelolaan rantai pasok," katanya.
Dia juga mendorong para pelaku usaha untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi agar setiap tahapan aktivitas bisnis bisa dijalankan secara lebih efektif dan efisien.
Sesi puncak Bosch Virtual Chef berupa adu keahlian memasak antar kelima finalis telah berlangsung pada 9 Oktober lalu (ditayangkan langsung melalui media sosial Bosch).
Langen Driyo, pemilik usaha Iga Bakar Warungan, adalah salah satu pemenang. Dia sekaligus menjadi peserta terfavorit pilihan audiens. Pemenang Bosch Virtual Chef mendapatkan kitchen machine dari Bosch, dan berkesempatan menempati booth di salah satu lokasi gerai Ranch Market di Jakarta.
“Pandemi Covid-19 membawa imbas yang tak hanya menyurutkan pendapatan secara ekonomi, tetapi juga nyaris meredupkan semangat saya untuk melanjutkan usaha. Berpartisipasi dalam Bosch Virtual Chef memberi saya kesempatan untuk melihat bisnis kuliner dengan sudut pandang baru lewat rangkaian pelatihan yang sangat bermanfaat," katanya.
Menurutnya, rasa yang enak saja ternyata tidak cukup, melainkan harus diperkuat dengan standardisasi kualitas, eksistensi di pasar digital dan optimalisasi teknologi.
Editor: Vien Dimyati