Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Sarapan Kukusan, Menkes Sebut FOMO yang Positif!
Advertisement . Scroll to see content

Kenalkan Variasi Makanan pada Anak sejak Kecil, Ada Lauk Protein, Sayuran dan Susu

Sabtu, 05 November 2022 - 21:11:00 WIB
Kenalkan Variasi Makanan pada Anak sejak Kecil, Ada Lauk Protein, Sayuran dan Susu
Variasi makanan yang harus dikenalkan pada anak (Foto: Techbullion)
Advertisement . Scroll to see content

Dia menambahkan, merencanakan anggaran khusus daftar makanan per minggu dengan konsep Isi Piringku juga bisa dilakukan. Mutia mencontohkan, untuk estimasi belanja makanan selama 3-5 hari dengan anggaran sekitar Rp185.000 (dengan estimasi biaya di wilayah Depok, Jawa Barat dan sekitarnya) sudah bisa mendapatkan lauk protein hewani, nabati, sayuran, dan bumbu-bumbu serta susu untuk keluarga yang terdiri dari 2 orang dewasa dan 2 anak-anak.

Estimasi dalam sebulan pengeluaran belanja makanan adalah Rp816.000, atau sekitar 23-24 persen untuk rumah tangga dengan kisaran penghasilan Rp4-5 juta. 

"Pemahaman akan pentingnya memenuhi kebutuhan gizi anak harus terus disosialisasikan sampai ke unit terkecil masyarakat, yaitu keluarga. Masyarakat juga harus paham kurang gizi dapat berdampak serius pada kesehatan dan perkembangan kecerdasan anak," kata dia.

Data SSGI 2021 menyatakan prevalensi stunting di Indonesia mencapai 24,4 persen dan masih berada di atas batas WHO. Selain itu, prevalensi underweight mengalami peningkatan dari 16,3 persen menjadi 17 persen. Sedangkan, pemerintah telah menetapkan stunting sebagai prioritas nasional, dengan menargetkan penurunan angka stunting menjadi 14 persen di tahun 2024. 

Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi MKK, Medical Science Director Danone Indonesia, menjelaskan, dalam akses terhadap makanan bergizi perlu diperhatikan makanan yang dikonsumsi bervariasi serta dalam jumlah yang cukup serta kualitas gizi yang baik. 

"Pemenuhan makanan yang bervariasi berhubungan dengan berkurangnya risiko defisiensi mikronutrien dan risiko kurangnya asupan nutrisi. Kajian sistematis menunjukkan, kurangnya variasi makanan berhubungan dengan kejadian stunting pada anak," kata Ray Wagiu.

Selanjutnya, salah satu cara untuk orang tua dapat memastikan kebutuhan zat gizi makro dan mikro pada anak cukup adalah dengan menerapkan pedoman prinsip ‘Isi Piringku’ yang mengandung gizi seimbang. 

Dia menjelaskan, pedoman Isi Piringku mengacu pada konsumsi pembagian piring makan menjadi 2/3 makanan pokok, 1/3 lauk pauk, 2/3 sayur dan 1/3 buah, dilanjutkan dengan minum air 8 gelas/hari, 30 menit aktivitas fisik dan penerapan pola hidup bersih dan sehat. Di sisi lain, juga perlu memastikan makanan yang dikonsumsi memiliki kualitas gizi yang baik.

"Pemenuhan bahan baku pangan dengan pedoman Isi Piringku juga bisa dilakukan dengan diversifikasi pangan yakni konsumsi pangan lokal yang  tersedia di lingkungan sekitar. Eksplorasi bahan makanan lokal, termasuk cara pengolahan, untuk akses yang berkesinambungan dapat dilakukan," katanya.

Ditambahkan oleh Mutia, setiap daerah memiliki pangan lokal yang berbeda-beda, namun karena ketidaktahuan, masyarakat jarang memanfaatkannya. 

Daftar Bahan Makanan Penukar (DBMP) dapat menjadi salah satu referensi dalam memaksimalkan pemanfaatan pangan lokal, yaitu dengan mencari alternatif pangan yang mengandung nutrisi yang kurang lebih sama dengan pangan yang biasa dikonsumsi.

Selain itu, pemberian makanan yang sudah difortifikasi juga bisa menjadi cara memenuhi kebutuhan gizi secara lebih murah. Sebab, bahan pangan terforitikasi sudah mengandung makroutrien dan mikronutrien sekaligus dalam satu makanan. 

"Fortivikasi makanan merupakan upaya meningkatkan kualitas pangan dengan menambahkan pada makanan tersebut satu atau lebih zat gizi mikro tertentu" kata Mutia.

Dia melanjutkan, hal ini bermanfaat sebagai salah satu cara intervensi pemenuhan zat gizi mikro masyarakat yang terbukti cost-effective terutama untuk mengatasi defisiensi micronutrient (hidden hunger) dan membantu percepatan perbaikan gizi anak Indonesia. 

"Pemenuhan konsumsi pangan yang seimbang dan konsumsi pangan berfortivikasi dapat dilakukan untuk memastikan kebutuhan zat gizi mikro tubuh dapat terpenuhi," tutur Ray.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut