5 Makanan Khas Jakarta Terenak, Ada Kerak Telor dan Kue Cucur
1. Kerak telor

Siapa yang tidak tahu kerak telor? Makanan satu ini selalu ada di hari-hari spesial Jakarta. Sesuai namanya, kerak telor dibuat dari telur ayam, beras ketan putih, dan ebi. Cara membuatnya, bahan-bahan tadi disangrai kering. Kemudian, ditambah bawang merah goreng, lalu diberi bumbu yang dihaluskan berupa kelapa sangrai, cabai merah, kencur, jahe, merica butiran, garam dan gula pasir.
Kerak telor diketahui sudah ada dari zaman kolonial Belanda dan diciptakan oleh masyarakat Betawi secara tak sengaja Pada 1970-an. Saat itu, makanan ini dihidangkan saat pesta dan hajatan besar para pembesar. Namun, kini kerak telor mudah dijumpai di sekitar Kota Tua, Jakarta.
2. Roti buaya
Jika bicara tentang makanan khas Jakarta, tidak afdol rasanya bila melupakan roti buaya, makanan yang selalu ada di hari spesial warga Jakarta. Pasalnya, roti buaya senantiasa hadir dalam upacara pernikahan dan kenduri tradisional Betawi.
Di balik bentuknya yang unik, ternyata roti buaya menyimpan makna yang dalam. Suku Betawi percaya buaya hanya kawin sekali dengan pasangannya. Oleh karena itu, roti ini dipercaya melambangkan kesetiaan dalam pernikahan.
3. Kue Cucur

Makanan khas Jakarta berikutnya adalah kue cucur. Jajanan pasar ini merupakan salah satu kuliner khas Betawi. Saat ini, kue cucur masih mudah ditemui di pasar-pasar tradisional dan festival-festival Betawi.
Kue cucur khas Betawi sendiri dibuat dari tepung beras dan gula aren yang digoreng. Bentuk kue cucur biasanya menggembung di tengah dan tipis di bagian pinggirannya. Rasanya pun tak perlu diragukan lagi, manis, gurih, dan legit. Selain rasanya yang enak, cara membuat kue cucur terbilang tidak sulit.