Menguak Filosofi Kue Keranjang dan Siu Mi dalam Perayaan Imlek
Itulah sebabnya, ada beberapa jenis hidangan wajib yang sering disajikan saat perayaan tersebut berlangsung. Masing-masing makanan diklaim memiliki makna filosofis tersendiri, sehingga dapat dipastikan makanan itu akan selalu ada di meja makan masyarakat Tionghoa.
Berdasarkan penjelasan Aji, setidaknya ada tiga jenis makanan yang wajib disajikan saat perayaan Imlek di Indonesia. Berikut ulasan lengkapnya, dikutip dari Okezone.com.
Kue Keranjang
“Di seluruh dunia, pasti ada kue keranjang saat perayaan Imlek. Kendati demikian, nama ini hanya digunakan Indonesia. Padahal, asal usul kue ini sejatinya berasal dari China (nian gao). Di negara asalnya, kue ini bentuknya panjang, berwarna putih, dan rasanya hambar karena terbuat dari tepung ketan. Di Indonesia, warnanya cokelat dan rasanya manis seperti dodol, dan bentuknya seperti keranjang karena dicetak diwadah yang menyerupai keranjang,” kata Aji.
Makna filososfis kue ini adalah harapan agar di tahun yang baru seluruh usaha, bisnis, kesehatan, dan pendidikan menjadi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Makanan Tiga Elemen (Udara, Darat, Air)
Hidangan ikan (air) dipercaya akan mendatangkan keberuntungan dan menghindari hal-hal buruk. Biasanya jenis ikan yang dipilih adalah ikan bandeng yang disajikan utuh dari kepala hingga ekor, seperti ikan, ayam (udara) juga melambangkan keberuntungan.