Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Li Lian Park Hyatt Hadirkan Kuliner Khas Kanton Menggugah Selera, Wajib Dicoba!
Advertisement . Scroll to see content

Menikmati Kuliner Peranakan Tionghoa dan Indonesia, Warisan yang Hampir Terlupakan

Jumat, 08 Maret 2024 - 17:05:00 WIB
Menikmati Kuliner Peranakan Tionghoa dan Indonesia, Warisan yang Hampir Terlupakan
Menikmati Kuliner Peranakan Tionghoa dan Indonesia, Warisan yang Hampir Terlupakan (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ada banyak kuliner Nusantara yang lezat dan wajib dicicipi. Apalagi kuliner tersebut merupakan warisan turun-temurun.

Salah satu yang menjadi warisan adalah kuliner peranakan yang keberadaannya hampir terlupakan. Kali ini, bagi penggemar kuliner warisan Nusantara, Anda bisa menikmatinya melalui Gopek.

Lavinia Siswadi selaku Kepala Pemasaran Sarirasa Group mengatakan, masih dalam peringatan ulang tahun ke-50, Sarirasa Group merenungkan perjalanan yang mendalam untuk memperingati beragam tradisi kuliner Indonesia. Sejak awal berdiri, Sarirasa berkomitmen memperkenalkan, menghormati, melestarikan, dan mempromosikan warisan kuliner Indonesia yang kaya.

"Dengan sejarah yang kuat dalam memperlihatkan beragam tradisi kuliner, Sarirasa Group telah lama diakui karena komitmennya dalam mewakili berbagai perayaan keagamaan seperti Imlek, Ramadan, dan Natal melalui beragam menu yang unik,"  ujar Lavinia Siswadi, melalui keterangannya belum lama ini.

Menurut Lavinia, komitmen kami untuk merayakan keberagaman dan mempromosikan pertukaran budaya melalui makanan telah menjadi inti dari setiap hal yang dilakukan.

Dia menjelaskan, pada 2017, Sarirasa Group memperluas pilihan kuliner dengan menghadirkan Gopek, konsep yang didedikasikan untuk merayakan keberagaman hidangan khas Peranakan. 

"Ini menjadi momen penting, yang sebelumnya fokus pada masakan daerah seperti Jawa dan Bali. Masakan Peranakan, dengan perpaduan yang menggugah selera dari cita rasa Tionghoa dan lokal, menjadi bagian yang berharga dari mozaik kuliner Indonesia," kata Lavinia.

Dia menambahkan, Gopek lahir untuk mempromosikan hidangan-hidangan Peranakan Tionghoa-Indonesia yang autentik, telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari namun sering terlupakan. Hidangan-hidangan Peranakan ini meliputi mi, nasi goreng, siomay, dan lainnya. 

Melalui Gopek, pencinta kuliner dapat mencicipi rasa autentik dan warisan budaya dari masakan Peranakan Tionghoa Indonesia. Masakan ini sering terlupakan namun memiliki pengaruh yang mendalam.

"Lebih dari sekadar pengalaman makan, Gopek menjadi jembatan budaya yang mengakui peran penting warisan Tionghoa dalam membentuk kuliner Indonesia. Dengan setiap hidangan, para pelanggan memulai perjalanan sensorik melalui ragam budaya di Indonesia, di mana tradisi dan inovasi menyatu dalam setiap suapan yang kaya rasa," kata dia.

Lanjut Lavinia, pendekatan mendalam Gopek merayakan cita rasa peranakan sambil memperdalam penghargaan terhadap kekayaannbudaya Indonesia dan warisan kuliner yang berlimpah. Dengan misi untuk mendidik dan memperkenalkan budaya Peranakan kepada para pencinta kuliner lokal, Gopek menyajikan menu yang beragam dengan hidangan-hidangan yang 
membangkitkan kenangan masa lalu dan keakraban.

"Mulai dari mie ayam hingga bakso, menu Gopek adalah perayaan warisan kuliner Indonesia. Pada 2019, kami memperluas konsep Peranakan dengan membuka Gopek House, yang menonjolkan hidangan-hidangan Peranakan Indonesia autentik yang biasa ditemukan di rumah-rumah," katanya.

Mulai dari bistik daging hingga ayam goreng mentega, Gopek House menyajikan hidangan-hidangan klasik yang menghadirkan cita rasa masakan tradisional peranakan.

Melalui Gopek, menurut dia, Sarirasa Group berkomitmen memperkaya ragam kuliner dengan tidak hanya memperkenalkan cita rasa baru tetapi juga membagikan cerita dan sejarah di balik setiap hidangan. Sebagai contoh, dalam budaya Tionghoa, mi dan telur adalah hidangan penting saat perayaan ulang tahun. Mi melambangkan kebahagiaan dan kemakmuran yang berkelanjutan, dengan mi panjang melambangkan umur yang panjang. 

"Oleh karena itu, diyakini mengonsumsi mi pada ulang tahun akan menjamin umur yang panjang. Sama pentingnya, Bakcang dalam budaya Peranakan mencerminkan campuran dialek Hokkien yang sering digunakan oleh orang Tionghoa-Indonesia. Bakcang, yang terdiri atas "bak" (daging) dan "cang" (berisi), biasanya berisi daging ayam, babi, atau sapi.

Namun, varian modernnya bisa mencakup sayuran, jamur, atau kuning telur asin. Dibungkus dengan daun bambu dan dibentuk menjadi prisma segi empat, Bakcang melambangkan tradisi dan warisan. 

"Dengan perayaan ulang tahun kami berharap untuk terus melanjutkan misi dalam merayakan keanekaragaman kuliner dan mempromosikan pertukaran budaya melalui makanan. Dengan semangat inovasi kuliner dan dedikasi untuk pelestarian budaya, kami tetap berkomitmen untuk terus berbagi cita rasa dan cerita Indonesia kepada dunia," tuturnya.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut