JAKARTA, iNews.id - Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) mengatakan, harga kedelai tidak stabil dalam sepekan terakhir. Hal itu menyebabkan puluhan ribu perajin tahu tempe setop produksi.
Ketua Umum Gakoptindo Aip Syarifuddin mengungkapkan, harga kedelai di tingkat importir naik hingga 1-3 kali setiap minggu. Bahkan pernah dalam satu minggu naiknya sampai lima kali lipat.
"Harga kedelai impor belakangan ini naik. Pernah waktu itu dalam sepekan (harga kedelai) naiknya sampai lima kali. Pak Dirjen, tolong harganya dibuat stabil, setidaknya minimal sekali sebulan," kata Aip dalam konferensi pers, dikutip Minggu (13/2/2022).
Dia menjelaskan, harga kedelai yang mengalami fluktuasi itu mengakibatkan perajin tahu tempe bingung untuk melanjutkan produksinya. Akibatnya sejumlah perajin memutuskan berhenti produksi.
"Sebelumnya kita punya sekitar 195.000 perajin tahu tempe skala rumahan. Tapi sekarang realitanya ada sekitar 20 persen atau 30.000 perajin berhenti produksi akibat fluktuasi harga kedelai yang tinggi," tuturnya.