Menurutnya, perajin yang berhenti produksi umumnya menggunakan kedelai sekitar 10 hingga 20 kilogram (kg) per hari. Sementara para perajin yang mampu bertahan di situasi seperti ini adalah perajin skala besar atau yang mengolah kedelai sebanyak 100 kg per hari.
Dia menuturkan, para perajin skala besar itu mau tidak mau mengambil strategi agar tetap untung, yakni dengan mengurangi ukuran tahu tempe dari biasanya.
"Itu yang membuat mereka akhirnya tidak bisa berusaha terus-menerus. Kalau yang jumlahnya di atas 100 kilo atau lebih besar itu bisa dikurang-kurangi produksinya dan kadang-kadang juga ukurannya dikurangi untuk mencegah kerugian," ujar Aip.