“Forum ini akan menggarisbawahi pentingnya kerja sama ekonomi, terlebih bagaimana kita dapat menarik FDI yang lebih berkualitas dan memperkuat rantai pasok di kawasan ASEAN. Kita tidak bisa mengandalkan mitra yang jauh di sana. Kita juga perlu menjajaki peluang investasi antar negara di ASEAN serta peluang untuk meningkatkan infrastruktur yang ada. Dengan adanyan kemitraan ini kita mampu mendorong ketahanan kawasan dan mampu menghadapi tantangan geopolitik di masa depan,” ucap Arsjad.
AIF 2023 merupakan forum investasi yang pertama selama sejarah berdirinya ASEAN. Ini adalah salah satu terobosan Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 untuk memberikan wadah bagi para anggota ASEAN berkolaborasi dan membahas secara khusus isu investasi.
Selain forum diskusi tingkat tinggi, perhelatan AIF juga menghadirkan 5 sesi diskusi dan pameran yang diikuti oleh organisasi internasional seperti ESCAP dan World Association of Investment Promotion Agencies (WAIPA), serta diikuti negara di Asia Tenggara antara lain Brunei Darusssalam, Lao People's Democratic Republic (PDR), Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, dan Timor Leste.
Stan Indonesia mempromosikan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai calon ibu kota baru di Indonesia, Peta Jalan Investasi Hilirisasi Strategis dan Peluang Investasi 69 proyek senilai 13 triliun dolar AS.
Kegiatan AIF dihadiri Menteri di Jabatan Perdana Menteri dan Menteri Keuangan dan Ekonomi Brunei Darussalam Dato Dr. Amin Liew Abdullah; Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia Tengku Datuk Seri Utama Zafrul Bin Tengku Abdul Aziz, Sekretaris Departemen Perdagangan dan Industri Filipina Alfredo E. Pascual, dan beberapa pejabat tinggi negara anggota ASEAN yang mewakili. Melalui perhelatan AIF ini diharapkan solidaritas dan kolaborasi antar negara anggota ASEAN semakin menguat demi mendorong iklim investasi yang berkelanjutan.