"Dari 60 persen FDI yang masuk ke ASEAN pada tahun 2022, hanya dinikmati oleh kurang dari 1 persen penduduk ASEAN," ungkap Bahlil.
Terkakit dengan itu, Bahlil mendorong ASEAN untuk lebih memupuk kolaborasi secara konkret dalam upaya promosi dan fasilitas investasi agar ASEAN betul-betul dapat menjadi satu komunitas yang kuat.
"Dalam pepatah Papua, sebatang lidi tidak mampu membersihkan kotoran, tetapi dengan seikat lidi jangankan daun, batu pun dapat digeserkan. Saya menginginkan ASEAN yang lebih kuat. Kita boleh berkompetisi tapi kita juga harus berkolaborasi. Ayo ASEAN kita lakukan kolaborasi!” ungkap Bahlil.
Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn, mengungkapkan bahwa kemajuan ASEAN terwujud karena adanya kolaborasi yang aktif terjalin antar negara-negara anggotanya. Dia berharap agar forum investasi ini bisa menjadi wadah untuk para pemangku kepentingan bertukar pikiran dalam upaya mendorong pembangunan berkelanjutan di ASEAN.
Menurut Kao, ASEAN merupakan salah satu penerima FDI terbesar di dunia, 17 persen FDI global mengalir ke ASEAN tahun lalu. Prospek ASEAN untuk jangka menengah tetap positif karena adanya gerakan diversifikasi rantai pasok global.