WASHINGTON, iNews.id - Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan, dunia menghadapi bencana manusia dari krisis pangan yang diakibatkan oleh invasi Rusia ke Ukraina. Dia menuturkan, jika krisis berlanjut maka rekor kenaikan harga pangan akan mendorong ratusan juta orang ke dalam kemiskinan dan gizi yang buruk.
"Ini bencana manusia, artinya nutrisi turun. Tapi kemudian juga menjadi tantangan politik bagi pemerintah yang tidak bisa berbuat apa-apa, mereka tidak menyebabkannya dan mereka melihat harganya naik," kata dia di sela-sela pertemuan IMF-Bank Dunia di Washington, dikutip dari BBC, Jumat (22/4/2022).
Bank Dunia menghitung, potensi adanya lonjakan harga pangan mencapai 37 persen. Ini akan sangat membebani orang miskin, di mana mereka akan makan lebih sedikit dan memiliki lebih sedikit uang untuk hal lain, seperti pendidikan. Menurutnya, krisis ini juga disebabkan oleh pandemi Covid-19.
"(Kenaikan harga) Ini mempengaruhi makanan dari semua jenis minyak, biji-bijian, dan tanaman lain, tanaman jagung, karena mereka naik ketika gandum naik," ujarnya.
Dia menuuturkan, ada cukup makanan di dunia untuk memberi makan semua orang. Bahkan, ada stok global yang besar, tetapi harus ada proses berbagi atau penjualan untuk membawa makanan ke tempat yang dibutuhkan.