Berawal dari Iseng, Kripik Batang Pisang dari Bojonegoro Tembus Pasar Kanada

Avirista Midaada
Yuni Astuti, pembuat kripik unik dari batang pisang. Foto: Avirista Midaada

BOJONEGORO, iNews.id - Siapa sangka batang pisang yang biasanya dibuang dan menjadi sampah organik bisa diolah jadi pundi-pundi rupiah. Di tangan Yuni Astuti, warga Desa Tikusan, Kecamatan Kapas, batang pisang diolah menjadi sebuah camilan unik, bahkan tembus pasar Kanada.

Yuni mengatakan, mengolah batang pisang menjadi kripik berawal dari iseng karena sayang melihat batang pisang yang selalu dibuang. 

"Idenya itu berawal dari iseng-iseng. Waktu itu bikin debog atau batang pisang. Kebetulan sebelumnya saya jualan abon serundeng, jadi kami ingin inovasi membuat produk," kata dia.

Proses pembuatan kripik batang pisang ini butuh waktu tak singkat, dengan kerumitan yang lumayan tinggi. Apalagi batang pisang yang dipilih haruslah batang pisang pilihan.

"Kalau untuk kripik debognya tidak bisa dibikin asal-asalan, kita ngambil hatinya saja, kulit luarnya enggak usah, itu pun masih direndam seharian pakai air kapur sirih sama garam, menghilangkan getah dan racunnya," ungkap dia.

Usai direndam, batang pisang baru bisa diolah menjadi kripik dengan cara digoreng. Selanjutnya, kripik batang pisang ini dikemas dengan menarik, diberi brand bernama Mashallo dan siap diedarkan ke masyarakat.

Kripik batang pisang produksi Yuni sendiri dikemas dengan kemasan 90 gram dengan harga Rp12 ribu. Satu kemasan kripik batang pisang dibuat tanpa pengawet dan bisa bertahan hingga 2-3 bulan karena proses pengolahan yang bagus. 

"Enggak pakai pengawet, hanya proses ditiriskan. Jadi bisa bertahan maksimal 2-3 bulan, tapi biasanya belum 2 bulan sudah habis duluan," ujarnya.

Berkat kemasan dan keunikan camilannya inilah Yuni menyebutkan sempat diundang acara UMKM oleh Bupati Bojonegoro Anna Muawanah. Bahkan Anna memasang produknya melalui akun instagram pribadinya. Hal ini mengundang beberapa pembeli dari luar negeri menghubungi Yuni.

"Waktu itu ada acara bersama Ibu Bupati, kemudian dipromosikan dan dapat pembeli dari Kanada. Debog chip atau kripik debog ini Minggu kemarin kirim ke Kanada. Bikin invoice, ada faktur juga. Masih kirim dalam skala kecil sekitar 6 kilo. Semoga bisa kirim lebih banyak lagi ke depannya," tuturnya.

Editor : Jujuk Ernawati
Artikel Terkait
Bisnis
8 jam lalu

Pegiat UMKM Apresiasi Pelatihan dari MNC Peduli: Tambah Pengetahuan dan Bermanfaat

Nasional
13 jam lalu

HUT ke-36, MNC Group Beri Pelatihan 36 Pegiat UMKM agar Mampu Bersaing di Era Digital

Nasional
2 hari lalu

Menteri UMKM: 60,6% KUR Tersalurkan ke Sektor Produksi, 11 Juta Tenaga Kerja Bisa Terserap

Bisnis
2 hari lalu

Diuji Mental, Keseruan Tantangan Elevator Pitch di Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Episode 5

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal