Saat ini, perundingan ICA-CEPA sudah berjalan 2 putaran dengan baik dan diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu cepat. Dalam merumuskan ICA-CEPA, Kanada akan lebih fleksibel namun mengharapkan pula agar perjanjian bersifat futurelooking sehingga dapat menjaga daya saing yang tinggi.
Menurut Menteri Mary, untuk meningkatkan kemitraan strategis dengan ASEAN, Kanada berpandangan kemitraan dengan Indonesia menjadi sangat penting karena besarnya peran strategis Indonesia di ASEAN. Pemerintah Kanada berharap agar Indonesia dapat menjadi entry point Kanada ke ASEAN.
Menteri Mary mengabarkan dalam satu pekan kedepan, Canadian Commercial Cooperation (CCC) akan melakukan penandatangan MoU G-to-G dalam rangka memfasilitasi transaksi G-to-G.
Dia menjelaskan, Kanada berupaya melakukan scaling up atau ekspansi UMKM dengan memasuki pasar Amerika Serikat, karena populasi dan pasar di Kanada relatif kecil. Menteri Mary membandingkan populasi Indonesia dan potensi UMKM Indonesia untuk bermitra dengan UMKM Kanada sangat besar, sehingga dapat bersama-sama melakukan scaling up ke pasar Amerika Serikat. Kanada merupakan pengembang artificial intelligence (AI) dan pemrograman semi konduktor terbesar di dunia serta memiliki program pendidikan dan pelatihan dalam bidang tersebut.
Menko Airlangga meminta Kanada terbuka untuk bekerja sama dalam meningkatkan kapasitas talent Indonesia dalam rangka mendukung pengembangan semi konduktor. Menurut dia, Indonesia telah menyiapkan Nongsa Digital Park di Batam dan KEK Singosari Malang dengan infrastruktur yang sudah memadai untuk mengembangkan
digital talent. Selain itu, Menko Airlangga menyinggung tersedianya studio animasi dan studio alam di kawasan Nongsa seperti halnya studio film di Vancouver.