"Biaya konsumsi mungkin Rp2 triliun kurang sedikit. Apabila bisa dioptimalkan masyaallah tabrakallah merupakan nilai manfaat yang luar biasa," ungkap Ahmad.
Pernuyataan senada juga disampaikan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan), Ali Jamil. Dia mengakui beras yang dikonsumsi oleh jemaah haji dan umrah dari Indonesia masih banyak yang berasal dari Thailand dan Vietnam.
Namun dia tidak merinci berapa jumlah beras dari kedua negara tersebut yang dikonsumsi oleh jemaah haji dan umrah dari Indonesia.
"Beras yang dikonsumsi jemaah haji dan umrah kita, menurut pembicaraan kami di sana dengan Konjen (Konsulat Jenderal) di Jeddah, termasuk Arab Saudi itu masih banyak yang dari Vietnam dan Thailand," kata Ali.
Menurutnya, Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian sudah intens membicarakan hal tersebut untuk mengupayakan supaya beras yang dikonsumi oleh jemaah haji maupun umrah berasal dari Indonesia. Bahkan Duta Besar Arab Saudi juga turut dilibatkan.
"Waktu itu sudah intens Mentan dengan Menag, termasuk Dubes Arab untuk membicarakan beras konsumsi jemaah haji umrah kita agar berasnya dari Indonesia," ungkap Ali.