Dari penyaluran kredit tersebut sebesar 83,25 persen di antaranya atau sejumlah Rp1.089,41 triliun merupakan portfolio kredit untuk segmen UMKM.
"BRI meyakini pemberdayaan yang terus dilakukan perserahan kepada segmen UMKM memiliki impak terhadap daya tahan ekonomi nasional mengingat UMKM berperan terhadap sekitar 97 persen job creation di Indonesia dan menyumbang PTP sekitar 61 persen," jelas Catur.
Apabila dirinci, seluruh segmen pinjaman BRI tercatat tubuh positif. Segmen mikro tercatat 10,51 persen pertumbuhannya secara yoy menjadi Rp622,61 triliun.
Segmen konsumer tumbuh 11,62 persen year on year menjadi Rp193,96 triliun. Sementara segmen kecil dan menengah tumbuh 8,06 persen yoy menjadi Rp272,85 triliun. Korporasi juga tetap tumbuh 15,10 persen yoy menjadi Rp219 triliun.
Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut berdampak terhadap meningkatnya aset perseroan dimana tercatat aset BRI mencapai Rp1,989,07 triliun atau tumbuh 9,11 persen yoy.