HONG KONG, iNews.id - China mengumumkan rencana pembatasan ekspor grafit, mineral penting dalam pembuatan baterai kendaraan listrik. Kementerian Perdagangan dan Administrasi Umum Bea Cukai China menyampaika, pembatasan tersebut dilakukan dengan alasan keamanan nasional.
Mengutip CNN Business, pengumuman ini muncul hanya beberapa hari setelah Amerika Serikat (AS) memberlakukan batasan tambahan pada jenis semikonduktor yang dapat dijual oleh perusahaan AS kepada perusahaan China.
China, yang mendominasi produksi dan pengolahan grafit dunia, mengatakan bahwa izin ekspor akan diperlukan mulai bulan Desember mendatang untuk bahan grafit sintetis, termasuk versi dengan kemurnian tinggi, kekuatan tinggi, dan kepadatan tinggi serta untuk grafit serpihan alami.
Institute for Energy Research menyampaikan, produsen mobil listrik berusaha mengunci pasokan grafit dari sumber di luar China karena permintaan baterai kendaraan listrik melebihi penggunaan bahan tersebut.
Penjualan global kendaraan listrik, termasuk kendaraan murni bertenaga baterai dan hibrida, melonjak, menurut Badan Energi Internasional. Penjualannya melebihi 10 juta unit tahun lalu, naik 55 persen dari tahun 2021. Angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi hampir 14 juta kendaraan tahun ini.
“Saat ini China dan negara-negara Barat sedang saling bertikai, hal ini menunjukkan betapa seringnya tindakan proteksionis meluas. Hukum ketiga Newton yang menyatakan bahwa setiap tindakan menimbulkan reaksi juga berlaku di sini,” ucap Kepala Penelitian Kebijakan Pajak dan Perdagangan di Universitas St Gallen Swiss Stefan Legge dikutip, Sabtu (21/10/2023).
“Pada saat yang sama, kedua belah pihak yang berselisih juga menyadari betapa besar dampaknya jika geopolitik mengalahkan ekonomi,” tuturnya.