Negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini sedang bergulat dengan lemahnya permintaan domestik dan krisis perumahan. Bulan lalu, ekspor negara tersebut mengalami penurunan terbesar dalam tiga tahun terakhir.
Para analis mengatakan, pembatasan ekspor ini diibaratkan dengan pedang bermata dua yang dapat merugikan perekonomian China dan mempercepat perpindahan rantai pasokan ke luar negeri.
"China mungkin menjadi pemimpin industri dalam memproduksi kedua elemen tersebut, namun terdapat produsen alternatif, serta tersedia pengganti untuk kedua bahan tersebut," kata analis Eurasia Group dalam laporan penelitian.
Dampak anjloknya ekspor sudah terasa di dalam negeri. Harga galium jatuh di China karena pengendalian ekspor menyebabkan persediaan menumpuk. Pada pekan ini, harga spot galium mencapai 1.900 yuan (260 dolar AS) per metrik ton, turun hampir 20 persen dari awal Juli, menurut informasi dari Shanghai Metal Market.
Sementara itu, harga spot germanium sedikit meningkat mencapai 10.050 yuan (1.376 dolar AS) per metrik ton karena terbatasnya pasokan.